Sudaryono B. Eng., M.M, MBA

Wakil Menteri Pertanian RI

Ketua DPD Gerindra Jateng

Ketua Umum APPSI

Ketua Umum Tani Merdeka

Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA

Wakil Menteri Pertanian RI

Ketua DPD Gerindra Jateng

Ketua Umum APPSI

Ketua Umum Tani Merdeka

BLOG MAS DAR

BLT BBM Belum Bisa Bangkitkan Daya Beli Masyarakat

September 16, 2022 artikel
BLT BBM Belum Bisa Bangkitkan Daya Beli Masyarakat

Ketua Bidang Jaringan APPSI Don Muzakir menganggap bantuan tersebut belum berhasil menyelesaikan permasalahan turunnya daya beli masyarakat. Sebab, pasar masih sepi.

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengakui Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) telah disalurkan ke masyarakat. Penyaluran BLT BBM dilaksanakan pemerintah sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Harga BBM Melonjak, Ini Solusi APPSI Untuk Presiden Jokowi

“Ada beberapa pedagang kecil menerima [BLT], di daerah-daerah, cuma setelah ada BLT peningkatan konsumen di pasar belum tumbuh juga, daya beli masih rendah,” kata Don Muzakir.

“Sekarang ini harga barang kami masih coba naikkan sedikit-sedikit, tapi pengunjung pasar telah berkurang sekitar 40 persen, seperti yang kami perkirakan sebelumnya,” tambahnya.

Don Muzakir berharap pemerintah segera mencarikan solusi untuk meningkatkan daya beli. Sehingga aktivitas di pasar bisa kembali ramai.

“Yang kita harapkan pedagang ekonomi kembali membaik dan ada bantuan dari pemerintah, selain BLT, biar masyarakat kembali belanja di pasar lagi,” ungkap Don Muzakir.

APPSI sebenarnya telah melakukan konferensi pers terkait penolakan kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok Agustus lalu. Penolakan dilakukan karena kekhawatiran akan menurunnya pendapatan pedagang secara drastis.

Don Muzakir mengatakan dalam menghadapi kenaikan BBM dan kenaikan harga bahan pokok dan jasa, pedagang hanya dapat mengurangi produksi agar dapat menyesuaikan daya beli masyarakat.

“Kita pedagang hanya mengurangi stok barang, kalau dulu kita stok barang banyak, karena daya beli juga masih stabil. Kebanyakan pedagang kita juga mengurangi pegawai untuk menyesuaikan dengan pendapatan, mau bagaimana lagi,” ujar Don Muzakir.

Baca Juga: Bukan Cuma Helm ber-SNI, Pasar Juga Ada SNI nya

Taggs:
1 Comment

Comments are closed.