Sudaryono B. Eng., M.M, MBA

Wakil Menteri Pertanian RI

Ketua DPD Gerindra Jateng

Ketua Umum APPSI

Ketua Umum Tani Merdeka

Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA

Wakil Menteri Pertanian RI

Ketua DPD Gerindra Jateng

Ketua Umum APPSI

Ketua Umum Tani Merdeka

BLOG MAS DAR

Buka Bunex 2024, Wamentan Dorong Ekspansi Pasar Sawit

September 12, 2024 artikel
Buka Bunex 2024, Wamentan Dorong Ekspansi Pasar Sawit

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, secara resmi membuka Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 yang berlangsung pada 12-14 September di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten.

Dalam sambutannya, Sudaryono menyampaikan bahwa kelapa sawit adalah komoditas perkebunan yang paling siap, baik dari sisi pemerintah, sektor swasta, maupun petani. Menurutnya, kelapa sawit kini perlu didorong untuk memasuki lebih banyak pasar internasional guna meningkatkan ekspor.

“Sawit ini tinggal kita dorong bagaimana sawit supaya bisa masuk ke banyak pasar peningkatan ekspor kita, kemudian dikonversi menjadi B50 sebagai bagian dari bergening kita kepada dunia,” katanya.

Terkait regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang menghambat ekspor komoditas perkebunan Indonesia, Sudaryono menjelaskan bahwa meskipun ada hambatan tersebut, hal ini tidak berarti tidak ada peluang untuk mengajukan keluhan

“Betul kalau kita ngomong Eropa ada tantangan terkait EUDR kita harus komplain. Bukan berarti kita tidak bisa komplain, kita bisa,” kata Sudaryono.

Di samping itu, pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah pada tanggal 23 Januari 1985 ini juga mendorong penciptaan peluang baru serta koneksi perdagangan yang dapat diinisiasi oleh pengusaha Indonesia.

Dia mengatakan, potensi ekspor sektor perkebunan Indonesia sangat luas. Setelah kunjungan terbaru ke Perancis, Belanda, dan Belgia, dia mencatat adanya peluang besar yang dapat dimanfaatkan di pasar internasional.

“Sebagai laporan, saya baru saja kembali dari tiga negara, dari Perancis, Belanda, dan Belgia, dan kami melihat bahwa potensinya sangat besar,” ujar Sudaryono.

Selain sawit, Sudaryono juga menekankan perlunya upaya untuk mengembalikan kejayaan komoditas perkebunan lain, seperti kopi, karet, cengkeh, kakao, dan pala, agar dapat bersaing di pasar dunia.

“Yang menjadi tugas kita adalah bagaimana kita menumbuhkan, mengembalikan komoditas lain menjadi juara di antara perdangan dunia, apakah itu kopi, karet, cengkeh, kakao, dan pala,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Heru Tri Widarto menyampaikan bahwa Bunex adalah ajang untuk menciptakan ruang interaksi, kerja sama, dan inovasi bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor perkebunan Indonesia.

“Melalui Bunex ini diharapkan terwujudnya keselarasan dalam kegiatan kewirausahaan di subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis, serta terus berkembang dan saling menguatkan,” ujar Heru.

Heru  menjelaskan bahwa Bunex 2024 memiliki beberapa maksud dan tujuan, di antaranya adalah meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi antara pelaku pembangunan perkebunan.

Selain itu, Bunex bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, dan informasi terkait capaian pembangunan perkebunan berkelanjutan sebagai bagian penting dalam pencapaian ketahanan pangan dan energi.

“Acara ini juga diharapkan menjadi wadah untuk pengembangan bisnis, kewirausahaan, serta perdagangan produk-produk perkebunan yang berdaya saing di setiap rantai pasok produk perkebunan,” paparnya.

Adapun kegiatan ini mencakup pameran produk-produk unggulan perkebunan, seperti alat dan mesin pertanian, hasil riset dan teknologi, serta dukungan lembaga sertifikasi dan pelatihan.

Acara ini juga menampilkan teknologi dan inovasi terkait implementasi biodiesel B50 serta pengolahan berbasis kelapa sawit, termasuk produksi minyak goreng dan biodiesel.

Selain itu, Bunex menghadirkan berbagai acara, seperti talk show dan forum diskusi grup (FGD) tentang kelapa sawit dan komoditas perkebunan lainnya, serta pembahasan investasi. Juga disediakan demo alat dan mesin perkebunan, bersama dengan sesi coaching klinik dan kecantikan.

BACA JUGA: Kementan Kantongi Tambahan Anggaran Rp 21,5 Triliun pada 2025

Write a comment