Danantara Beli 40 Ribu Ton Gula Petani yang Tak Laku di Pasar

Pemerintah telah menyerap 40 ribu ton gula dari petani setelah mendapatkan dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) sebesar Rp 1,5 triliun.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menerangkan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk membantu kesejahteraan petani gula apabila tidak terserap oleh pasar.
“Intinya itu bukan semua gula petani dibeli oleh Danantara, itu keliru. Gula petani yang tidak diserap oleh pasar, negara akan hadir untuk membantu,” jelas Sudaryono kepada media di Jakarta, usai menghadiri rapat koordinasi terbatas (rakortas) Kemenko Pangan terkait produksi gula nasional, dikutip Jumat (12/9/2025).
Menurut Sudaryono, penyerapan gula dari petani menggunakan dana cadangan sebesar Rp 1,5 triliun, tidak memiliki target serapan sampai akhir tahun ini. Dia mengungkapkan, apabila produksi gula petani sudah diserap oleh pasar, maka pemerintah tidak perlu membeli.
“Kalau semisal Rp 1,5 triliun itu habis untuk penyerapan gula petani, yaa kita bisa ajukan lagi. Tapi sejauh ini masih tersisa anggarannya, bisa jadi juga tidak habis. Kan lelang berproses,” terang Sudaryono.
Sebelumnya diketahui, Pemerintah bersiap menghadapi puncak panen Gula Kristal Putih (GKP) pada Juli–Agustus 2025 dengan strategi penyerapan besar-besaran oleh BUMN pangan.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, langkah ini menjadi salah satu strategi pemerintah guna menciptakan serapan maksimal oleh BUMN pangan. Arief juga turut mengajak kalangan swasta agar menyerap gula petani sesuai HAP yang telah ditetapkan pemerintah.
Bapanas menyebut dana Rp 1,5 triliun akan digelontorkan untuk menyerap gula petani, guna menunjang Harga Acuan Pembelian (HAP) minimal Rp 14.500 per kilogram (Kg).
“Sebentar lagi akan ada Rp 1,5 triliun untuk BUMN beli gula petani dengan harga minimal Rp 14.500 per kg. Pemerintah sudah secara konsisten mengeskalasi harga gula petani. Apalagi Bapak Presiden Prabowo itu sangat cinta sama petani,” beber Arief.