Wamentan Sudaryono Lepas Ekspor Perdana Rempah-rempah dari Koperasi Merah Putih Bengkal tujuan Tiongkok

TEMANGGUNG – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono lepas ekspor perdana rempah-rempah yang dilakukan Koperasi Merah Putih Desa Bengkal Temanggung dengan tujuan Tiongkok, Minggu (20/7).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan perlu peningkatan ekspor rempah-rempah sebab peluang pasar terbuka lebar sementara potensi dimiliki Indonesia.
“Intinyakan rempah-rempah itu memang hanya kita yang bisa produksi karena itu dari dahulu kita selalu bilang Belanda datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah,” kata Sudaryono .
Dia mengemukakan yang dialami Koperasi Merah Putih Bengkal, yang kesulitan justru suplainya. Demikian pula dengan eksportir rempah-rempah yang lain.
Maka itu, terangnya, kalau suplai tidak ada, menjadi tugas kementerian pertanian bagaimana caranya menanam rempah-rempah sebab hanya Indonesia yang bisa menghasilkan rempah-rempah dalam jumlah yang besar.
BACA JUGA: Wamentan Sudaryono di HUT ke-80 RI: Kemerdekaan Sejati Ada di Pangan, Petani Garda Terdepan!
Kementerian Pertanian, kata dia, mendukung sepenuhnya penanaman rempah-rempah dengan penyediaan prasarana dan sarana penunjang untuk proses produksi, distribusi, dan logistik untuk meningkatkan aktivitas ekspor.
Untuk itu, Wamentan menegaskan perlu adanya komitmen dan partisipasi dari seluruh stakeholeder perkebunan baik pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk mengambil peran dalam meningkatkan ekspor perkebunan tersebut.
Ketua Koperasi Merah Putih Bengkal Pracoyo mengatakan pada minggu ini mengekspor rempah-rempah ke Provinsi Sanshan dan Foshan City Tiongkok melalui Tanjung Emas Semarang.
“Komoditas yang diekspor untuk komoditas pala sebanyak 28 ton, sedangkan kapulaga sebanyak 26 ton, dengan total lima miliar rupiah,” katanya.
Dia menyampaikan rempah lain yang dipersiapkan diekspor diantaranya, cabe jawa, merica dan cengkeh.
Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan penyuluh mendampingi petani dalam bertanam berbagai komoditas pertanian dan perkebunan yang diantaranya komoditas ekspor.
“Kami dampingi petani termasuk di Jawa Tengah, sesuai dengan potensi daerah,” kata dia. (Osy)