Author: admin

  • Wamentan Sudaryono Minta Kejaksaan Sikat Mafia Harga Gabah di Sumatera Selatan

    Wamentan Sudaryono Minta Kejaksaan Sikat Mafia Harga Gabah di Sumatera Selatan

    Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mendesak Bulog Sumatera Selatan untuk membeli gabah dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

    Hal ini disampaikan menyusul informasi bahwa harga beli gabah di wilayah tersebut saat ini hanya mencapai Rp 5.400, yang merupakan angka terendah di Indonesia.

    “Mana Kepala Bulog, saya minta pembelian gabah dari petani dengan harga Rp 6.500 sesuai instruksi Presiden Prabowo. Kalau pun turun berkisar di angka Rp 6.400 atau Rp 6.300, jangan kurang dari itu supaya petaninya untung. Supaya petaninya semangat, kalau petaninya semangat panennya banyak. Kalau panennya banyak, tak perlu impor lagi,” tegas Sudaryono saat kunjungan di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Senin (13/1/2025).

    Wakil Menteri juga menambahkan bahwa Bulog sudah bisa mulai membeli gabah dari petani pada tanggal 15 Januari ini.

    “Namun jika ingin membeli mulai besok diperbolehkan,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba memanfaatkan situasi terkait kebijakan harga pembelian gabah dari petani.

    “Sesuai perintah Presiden Prabowo, maka semua harus berperan dalam kebijakan pertanian tersebut. Pak Kajari, sikat saja jika ada yang nakal untuk mencari keuntungan sendiri dengan mengorbankan petani terkait dengan pembelian gabah dari petani, sikat saja gak ada urusan,” tegasnya.

    Sementara itu, Dimas Wage, yang menjabat di Bagian Pengendalian Hama dan Survey Beras dan Gabah Bulog Sumatera Selatan, menyatakan kesiapan pihaknya untuk membeli gabah kering dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram, sesuai ketentuan dari Bapanas.

    “Bulog sudah bersiap membeli gabah kering panen dari petani mulai 15 Januari dengan harga Rp 6.500 sesuai ketentuan Bapanas, dengan kadar air 25 persen dan hampa kotoran sebesar 10 persen. Kami juga akan menyiapkan pos-pos untuk menerima gabah petani bekerja sama dengan mitra-mitra dan BPP pertanian,” ungkap Dimas Wage.

    BACA JUGA: Wamentan Sudaryono Desak Optimalisasi Serapan Gabah di Sumsel

  • Wamentan Sudaryono Desak Optimalisasi Serapan Gabah di Sumsel

    Wamentan Sudaryono Desak Optimalisasi Serapan Gabah di Sumsel

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyoroti anjloknya harga serapan gabah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yang bahkan lebih rendah dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia.

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menegaskan, bahwa harga serapan gabah di Sumsel saat ini tidak sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.

    Wamentan Sudaryono mengingatkan pentingnya serapan gabah secara optimal di tengah panen raya.

    “Jangan sampai swasembada ini layu hanya gara-gara serapan, Pak. Saya menyampaikan HPP Sumsel ini paling rendah dibanding Provinsi lain,” ujar Wamentan Sudaryono dalam Rapat Koordinasi bidang Pangan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada Senin (13/1/2025).

    Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan, bahwa pemerintah telah memberikan berbagai bantuan untuk meningkatkan produksi pertanian, termasuk peningkatan volume pupuk yang kini mencapai 9,5 juta ton, dua kali lipat dari volume sebelumnya yang hanya 4,5 juta ton.

    Meski demikian, ia mencatat bahwa serapan pupuk di Sumsel pada tahun 2024 masih tergolong rendah, yakni baru mencapai 79 persen.

    “Terkait pupuk, Provinsi Sumsel tahun 2024 nebus pupuknya baru 79 persen. Jadi memang belum bisa maksimal. Dan kami berharap, prestasi yang sudah dicetak sesuai arahan Presiden pupuk yang dulu sulit prosesnya yang mengular dan seterusnya, Alhamdullillah, pupuk di 2025 sudah selesai. Sehingga mulai 1 Januari pupuk harusnya tersedia di kios-kios,” tambahnya.

    Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan optimisme terhadap potensi besar yang dimiliki Sumsel, terutama terkait dengan limpahan air yang dapat mendukung percepatan swasembada pangan. Karena itu, ia optimistis Sumsel menjadi lumbung pangan bagi Indonesia ke depan.

    Wementan Sudaryono menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian telah memulai optimasi lahan rawa, dengan target mencetak 160 ribu hektar lahan sawah baru pada tahun ini.

    “Sumsel Ini adalah provinsi yang punya anugerah air. Sehingga Kementan tahun 2024 telah mencapai optimasi lahan rawa. Tahun ini targetnya 160 ribu OPLAH dan 150 ribu cetak sawah. Kami mohon bupati segera membuat laporan CPCL (calon petani, calon lahan). Karena CPCL-nya belum lengkap semua,” katanya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menekankan bahwa peran Bulog sangat dinantikan oleh petani untuk menyerap gabah hasil panen raya.

    Menurut Zulhas, Bulog harus segera bergerak untuk memastikan gabah dapat diserap dengan baik, agar tidak ada petani yang dirugikan.

    “Peran Bulog sangat penting. Jika tidak segera diserap, kami yang akan mendapat tekanan dari Presiden dan Menteri Pertanian,” kata Zulhas.

    Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak terkait lainnya, diharapkan sektor pertanian di Sumsel dapat berkembang lebih baik dan berkontribusi signifikan terhadap swasembada pangan Indonesia.

    BACA JUGA: Wamentan Sudaryono Geram Harga Gabah Petani Anjlok di Bawah HPP: Jangan Jadi Kompeni Baru!

  • Wamentan Sudaryono Geram Harga Gabah Petani Anjlok di Bawah HPP: Jangan Jadi Kompeni Baru!

    Wamentan Sudaryono Geram Harga Gabah Petani Anjlok di Bawah HPP: Jangan Jadi Kompeni Baru!

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan penyerapan gabah dari petani yang telah memasuki puncak musim panen padi di tahun ini seusai dengan harga pokok penjualan atau HPP yang telah ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp 6500 per Kg.

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar itu menjelaskan, penyerapan gabah petani harus segera di lakukan agar mampu menjaga harga beras tetap tinggi, dan para petani menerima keuntungan. Sebab, saat ini masih ditemukan fakta di Sumsel bahwa harga gabah petani saat ini dijual dibawah Rp 5400 per kg, yang sangat jauh dibawah HPP yang telah ditetapkan pemerintah.

    “Jangan ada lagi harga gabah dibawah Rp5400 di tingkat petani, saya minta tolong tengkulak jangan untung sendiri, kasihan petani. Karena itu 2 hari lagi Bulog juga harus siap serap gabah sesuai dengan HPP,” ujar Wamentan Sudaryono saat meninjau panen raya petani di Desa Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Senin, 13 Januari 2025.

    Wamentan Sudaryono mengatakan, bahwa harga gabah sesuai HPP yang telah diputuskan Presiden Prabowo Subianto adalah sebesar Rp.6500 perkilogram. Ia menjelaskan, kebijakan HPP gabah ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi harga dasar gabah dan beras di tingkat petani. Menurutnya, kebijakan ini juga menjadi instrumen untuk mengoptimalkan penyerapan hasil panen petani dalam negeri.

    “Pembelian sesuai HPP itu perlu dilakukan agar petaninya sejahtera dan supaya petaninya untung. Kalau untung, mereka semangat dan kalau semangat, menanamnya juga semangat. Maka panenya banyak. Kalau panenya banyak, gak perlu impor lagi. Kalau gak impor, makin semangat menanamnya lagi. Maka ini ngulung terus, gitu, Pak ya. Jadi, saya minta itu yang pertama,” tegasnya.

    Lebih lanjut kata Wamentan Sudaryono, Presiden Prabowo telah memberi perhatian khusus kepada para petani agar semakin bersemangat dalam memproduksi produk pertaniannya. Dan nantinya, tugas negara yang akan menyerap hasil panen para petani.

    “Dan saya sampaikan di sini, ini sekarang tanggal 13, Pak. Tanggal 15, itu Bulog sudah dikirim surat perintah untuk tanggal 15, sudah mulai menyerap gabah rakyat. Harganya Rp6.500. Maka, Bapak-Ibu semua petani, tolong dielus-elus, dirawat-rawat ini padinya, ya. Ini sudah menguning, sudah siap panen sepertinya. Nah, silakan nanti dipanen dengan baik,” katanya.

    “Tapi jangan juga jadi kompeni baru, ya. Atau tengkulak-tengkulak baru, jangan jadi kompeni baru dengan memeras rakyat. Presidennya sudah Pak Prabowo, nggak boleh lagi rakyat susah, itu nggak boleh lagi,” tambahnya.

    Mengenai hal ini, Wamentan Sudaryono menyayangkan harga gabah di Sumatera Selatan merupakan yang paling anjlok jika dibandingkan Provinsi lain. Untuk itu, diharapkan Bulog segera turun tangan membantu para petani yang sudah berjuang meningkatkan produksi.

    “Yang penting sekali adalah disaat panen raya tidak boleh harga jatuh. Tapi dari semua provinsi se-Indonesia, harga gabah yang pembelian HPP yang paling rendah, ini Sumatera Selatan. Padahal HPP yang ditentukan sama presiden itu Rp6.500. Mohon izin Pak Kajari, Pak Dandim, Pak Kapolres segera panggil tengkulaknya. Tidak boleh harganya anjlok,” tegasnya.

    Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa penurunan harga gabah sampai Rp 5000 perkilogram harus segera direspon oleh seluruh pihak yang berwenang. Ia tidak ingin, para tengkulak menghalangi cita-cita negara untuk mensejahterakan para petani.

    “Harus diteliti kenapa harga turun, harus ada respon. Kenapa, karena kalau turun Rp 5000  per Kg kan sayang kita sudah kerja, tentara sudah turun,npolisi sudah turun masa harganya Rp5000 per kilogram,” pungkasnya.

    BACA JUGA: Wamentan Sudaryono: Peternak Sapi di Jawa Timur Siaga 1 Penyakit Mulut dan Kuku

  • Wamentan Sudaryono: Peternak Sapi di Jawa Timur Siaga 1 Penyakit Mulut dan Kuku

    Wamentan Sudaryono: Peternak Sapi di Jawa Timur Siaga 1 Penyakit Mulut dan Kuku

    Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta peternak sapi di Provinsi Jawa Timur siaga 1 dan meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mengancam populasi sapi di wilayah tersebut.

    Ia meminta para peternak sapi memvaksin sapi-sapi mereka secara berkala agar terbebas dari penyakit menular ini.

    “Vaksinasi harus dilakukan, baik yang difasilitasi pemerintah maupun secara mandiri,” ujar Sudaryono dikutip dari keterangan tertulis Kamis, 9 Januari 2025.

    Dengan vaksinasi yang sudah dilakukan di sebagian besar populasi sapi, Sudaryono mengatakan, vaksinasi tak cukup dilakukan hanya sekali. Vaksinasi harus dilakukan secara berkala atau berulang agar berdampak optimal.

    Politikus Partai Gerindra ini mengingatkan, satu sapi yang terinfeksi PMK bisa menular ke sapi-sapi yang lain. Karena itu, meminta pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota turut menjaga kesiapsiagaan terhadap potensi penyebaran PMK.

    Dengan upaya vaksinasi yang intensif, Sudaryono berharap wabah PMK dapat segera berakhir. Pasalnya, kata dia, Jawa Timur memiliki populasi sapi terbesar di Indonesia, yang menjadi sektor vital bagi ketahanan pangan nasional.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kementeriannya memberikan bantuan vaksin sebanyak 12.500 untuk membantu mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) atau foot and mouth disease (FMD) di Jawa Timur. Wabah PMK di provinsi tersebut memang meningkat akhir-akhir ini.

    “Kemarin (diberi bantuan) 12.500 vaksin di Jatim, sesuai kebutuhan lapangan. Di Surabaya belum terkena wabah, itu segera diberikan vaksin,” kata Amran Sulaiman usai Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Gedung Negara Grahadi Surabaya seperti dilansir Antara, Selasa, 7 Januari 2025.

    Kementerian Pertanian atau Kementan, kata Amran Sulaiman, telah menyiapkan 4 juta vaksin dengan anggaran kurang lebih Rp 100 miliar. Vaksin-vaksin tersebut untuk mengatasi wabah PMK di seluruh Indonesia.

    Khusus di Jawa Timur Kementan telah menurunkan tim di lapangan yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. “Kami minta seluruh tim dari Kementan dipimpin oleh dirjen sudah hampir satu minggu tidak boleh libur. Harus melakukan pencegahan sebelum meluas,” kata dia.

    Saat ini provinsi dengan jumlah daerah yang paling banyak terpapar virus PMK adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Amran meminta untuk wilayah yang belum terpapar PMK segera diberikan pencegahan.

    “Kami minta yang belum terkena diberikan pencegahan dan itu jauh lebih bagus. Dulu periode pertama pernah terjadi, tetapi dengan cepat bergerak terjadinya di Bogor dan media tidak tahu. Terjadi langsung kita selesaikan. Ini sudah terlanjur masuk. Bukan di daerah saja yang divaksin, tetapi juga yang belum terkena,” tutur dia.

    BACA JUGA: Wamentan Sudaryono Pastikan Petani Tak Lagi Kesulitan Pupuk di Tahun 2025

  • Dongkrak Produksi Susu Nasional, Wamentan Ajak Investor Tambah Sapi Perah

    Dongkrak Produksi Susu Nasional, Wamentan Ajak Investor Tambah Sapi Perah

    Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Minggu (5/1/2025). Selain meninjau produsen pertanian organik, Wamen Pertanian juga mengunjungi peternakan sapi yang dikelola secara modern di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Turut mendampingi ke perternakan sapi perah PT Bumi Rojo Koyo tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda.

    Peternakan PT Bumi Rojo Koyo mampu memproduksi 32 ton susu segar tiap hari. Peternakan tersebut terdapat 2.500 ekor sapu perah, sebanyak 1.100 di antaranya aktif memproduksi susu setiap hari dan sisanya masih dalam proses pemeliharaan.

    Produksi tersebut akan terus ditingkatkan dengan bekerja sama dengan Australia Barat untuk mendatangkan 3.000 sapi perah. Menurut Wamen Sudaryono ini bisa membantu mendongkrak produksi susu segar nasional. Dia pun memberikan keleluasaan perusahaan untuk menambah jumlah sapinya. “Tidak ada pembatasan, PT Bumi Rojo Koyo mau mendatangkan sapi sampai 100 ribu silakan,” ujar Wamentan Sudaryono.

    Dia mengatakan semakin banyak sapi hidup yang didatangkan ke Indonesia akan semakin baik untuk menambah produksi susu dalam negeri. Mengingat saat ini sebanyak 81 persen kebutuhan susu nasional masih dipenuhi dari impor. Apalagi pemerintah akan mulai melaksanakan program makan bergizi gratis pada Januari 2025 sehingga kebutuhan susu segar dipastikan semakin meningkat.

    Guna mendorong peningkatan produksi susu segar dalam negeri, pemerintah memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi dengan mendatangkan sapi hidup dari berbagai negara yang telah diijinkan oleh pemerintah.

    Target 2 Juta Sapi

    Menurut Sudaryono, kesempatan ini harus bisa diambil para peternak baik perorangan maupun koperasi untuk menambah sapinya guna mencukupi kebutuhan susu harian maupun menyiapkan kebutuhan program makan bergizi gratis. “Dalam lima tahun kita target 2 juta sapi hidup yang masuk ke Indonesia. Dan khusus tahun ini kita target sebanyak 200 ribu,” urainya. Selain bisa menambah populasi sapi, ini juga bisa membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan karena selain yang dirawat di perusahaan, sebagian sapi ini juga yang dititipkan di masyarakat,” kata Sudaryono.

    Sementara itu, Ipuk mengatakan Pemkab telah bekerja sama dengan Bumi Rojo Koyo untuk memenuhi kebutuhan susu pada program makan bergizi gratis, bagi siswa yang akan diberlakukan di semua sekolah pada Januari ini. “Kami juga berharap produksi susu Banyuwangi bisa mendukung program ketahanan pangan nasional,” tambah Ipuk.

    Dalam kesempatan itu, Wamen Sudaryono juga meminta seluruh peternak di Indonesia untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan wabah PMK. Salah satunya melalui vaksinasi. “Ketersediaan vaksin sudah ada. Kami harap pemda juga menyiapkan kesiapsiagaan yang sama. Intinya kita waspada, monitor secara jeli penyebaran PMK,” pungkasnya.

    BACA JUGA: Wamentan Sudaryono: Peternak Sapi di Jawa Timur Siaga 1 Penyakit Mulut dan Kuku

  • Genjot Ekspor Nasional, Wamentan Sudaryono Dorong Masyarakat Lirik Budidaya Sarang Burung Walet

    Genjot Ekspor Nasional, Wamentan Sudaryono Dorong Masyarakat Lirik Budidaya Sarang Burung Walet

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mendorong masyarakat Indonesia untuk melirik budidaya sarang burung walet (SBW) sebagai kekuatan ekonomi keluarga dan memperkuat ekspor nasional.

    Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, mengungkapkan bahwa potensi produksi sarang walet sangat menjanjikan, mengingat lebih dari 60 persen pasar ekspor dunia dipasok dari Indonesia.

    “Tentu ini potensi yang luar biasa yang bisa dimanfaatkan masyarakat kita, dan saya kira boleh dicoba. Kenapa? Karena dari 100 persen pasokan sarang walet dunia, 60 persen di antaranya berasal dari Indonesia. Nilai ekspornya pun hampir mencapai Rp10 triliun per tahun,” ujar Wamentan Sudaryono saat meninjau Processing Bird House di PT Surya Aviesta, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, (7/1/2025).

    Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa pemerintah akan memfasilitasi seluruh kebutuhan petani walet yang ingin mengembangkan budidaya dan memperkuat ekspor nasional.  Wamentan Sudaryono menyatakan, bila ada regulasi yang menghambat, pemerintah siap untuk mempercepat dan menyederhanakan proses tersebut.

    “Dari sisi pemerintah, kami ingin meningkatkan volume ekspor, menyederhanakan regulasi agar para pengusaha dan masyarakat lebih bersemangat. Tekad Presiden jelas, kita ingin swasembada pangan, mengurangi impor, dan memperbesar ekspor,” katanya.

    Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono berharap agar kontribusi ekspor Indonesia bisa meningkat lebih dari 60 persen, dengan target mencapai 63 hingga 65 persen, sehingga sarang burung walet Indonesia bisa lebih mendominasi pasar ekspor dunia.

    “Industri walet ini sangat potensial, karena jika Indonesia sudah menyuplai 60 persen pasokan dunia, kami yakin itu bisa meningkat lebih jauh. Hanya dengan menyiapkan tempat untuk walet bersarang, petani bisa meraih pendapatan yang cukup besar. Harga sarang walet yang mencapai puluhan juta per kilogram bisa memperkuat ekonomi keluarga,” tuturnya.

    Kementerian Pertanian juga mendorong hilirisasi produk sarang burung walet untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia merupakan pemasok utama sarang burung walet dunia, dengan kontribusi antara 60 hingga 80 persen dari total pasokan global.

    Negara tujuan utama ekspor adalah Republik Rakyat Tiongkok yang mengimpor sekitar 500 ton dari total ekspor Indonesia yang mencapai 1.800 ton per tahun.(chm)

    BACA JUGA: Wamentan Sudaryono ajak petani Lombok maksimalkan masa tanam awal 2025