Sosok Sudaryono Wakil Menteri Pertanian di Kabinet Merah Putih Bantu UMKM Dapatkan Modal
Inilah profil Sudaryono yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Wakil Menteri Pertanian.
Sudaryono merupakan angkatan TN 11 dan kini dipercaya Prabowo menjadi Wakil Menteri Pertanian.
Dia merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah dan sempat digadang bakal maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jawa Tengah 2024.
Namun, hal tersebut tidak terealisasi karena dia sempat ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertanian di era kepemimpinan Jokowi.
Sudaryono dilantik Jokowi sebagai Wakil Menteri Pertanian pada 18 Juli 2024 yang lalu menggantikan Harvick Hasnul Qolbi.
Sudaryono Eng., M.M, MBA, atau yang dikenal dengan sebutan Mas Dar, lahir di Grobogan, 23 Januari 1985.
Dikutip dari website pribadi, sejak kecil dikenal sebagai anak yang trengginas dan cerdas.
Di wilayah Toroh dia menjadi legenda dan teladan. Tidak peduli sesusah apapun kondisi keluargamu, tirulah Mas Dar yang berhasil melompati kerangkeng nasibnya dengan kerja keras.
Mas Dar menjadi ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah di usia 38 tahun.
Sebelumnya, dia aktif di banyak organisasi, seperti, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ketua Dewan Pembina DPP Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA), CEO Garuda TV, CEO PT Indonesian Defense and Security Technologies, dan banyak lagi.
Sejak kecil senang bertani
Terlahir sebagai anak petani yang pintar dari Dukuh Mangunrejo, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.
Mas Dar adalah anak semata wayang dari bapaknya yang bernama Yahyo dan ibunya, Suwarni.
Meski anak tunggal, Mas Dar diajari kedisiplinan sejak kecil. Dia tidak pernah dimanjakan.
Guru-guru dan kepala sekolah selalu takjub kepadanya. Pasalnya, Sudaryono kecil terlihat tidak terlalu memperhatikan sewaktu diajar.
Dia juga memilih bangku paling belakang untuk duduk. Tapi semua pertanyaan guru selalu bisa dijawab dengan tepat.
Rahasia Mas Dar adalah, dia selalu belajar selepas subuh sebelum masuk sekolah. Apa yang akan diajarkan di kelas telah dia pelajari sebelumnya.
Mas Dar rajin membantu pekerjaan orang tuanya. Karena sebagai keluarga petani, mereka tidak memiliki sawah sendiri. Orang tuanya menyewa lahan dan menjadi buruh bangunan setelah masa tanam.
Setiap hari, Mas Dar memikul dua ember air di pundaknya dari sumur desa ke rumahnya. Jaraknya hampir satu kilo meter.
Karena di Desa Mangunrejo waktu itu krisis air bersih, apalagi ketika masuk musim kemarau.
Mas Dar juga diberi tugas memanggul jerami dari sawah ke rumah untuk pakan sapi ternak mereka.
Beasiswa SMA Taruna Nusantara
Mas Dar mendaftarkan diri ke sekolah favorit SMA Taruna Nusantara melalui jalur beasiswa.
Dia mewakili Grobogan setelah melewati seleksi yang sangat ketat. Dari 65 orang yang lolos di seleksi awal, hanya empat orang yang lolos di seleksi akhir.
Di sekolah asrama inilah Sudaryono remaja digembleng kedisplinan yang ketat. Visi hidupnya berubah, semangat juangnya berkobar.
Sekolah Taruna Nusantara adalah boarding school. Pendidikan dijalankan di dalam dan di luar kelas.
Sewaktu awal pendidikan di SMA itu, Pak Yahyo dan Bu Suwarni mengunjunginya. Pak Yahyo memberikan 500 ribu rupiah sebagai bekal atau sangu hidup selama menjalani pendidikan, tapi hanya diterima 200 ribu rupiah.
“Yang 300 ribunya buat Bapak saja, untuk beli pupuk,” begitu kata Mas Dar.
Mengenang kisah tersebut, Pak Yahyo selalu menangis. Karena sejak kecil, anak semata wayangnya itu sangat mengerti kondisi ekonomi orang tuanya yang kekurangan.
Mas Dar adalah anak yang tumbuh dalam kesederhanaan, berkepribadian jujur dan peka pada kondisi sosial di sekitarnya.
Pendidikan yang ketat dan keras di SMA Taruna Nusantara selama 3 tahun (2000-2003) akhirnya lulus sebagai siswa terbaik dari sekolah itu.
Lulus SMA Taruna Nusantara, Mas Dar pun melenggang ke Negeri Sakura untuk melanjutkan kuliah, dia masuk dengan program beasiswa.
Dari rentang 2004 – 2009, dia menempuh pendidikan di National Defense Academy of Japan.
Waktu itu, hanya ada 2 orang pelajar dari Taruna Nusantara yang lolos program beasiswa ke pendidikan akademis yang prestisius tersebut.
Visi global Mas Dar terbentuk di Jepang. Dia sadar, bahwa di luar sana warga negara maju bekerja dengan disiplin dan efisien. Dia belajar banyak tentang etos kerja keras ala Jepang dan penerapan teknologi canggih di segenap bidang.
Selang beberapa tahun kemudian, sepulang dari Jepang, Mas Dar pun melanjutkan pendidikan akademisnya dengan kuliah di program S2 Magister Manajemen di salah satu universitas di Jerman dan S3, Institut Pertanian Bogor.
Mas Dar mengawali karier profesionalnya dari tahun 2014 sebagai Corporate Secretary di Nusantara Energy, kemudian dipercaya menjadi CEO Garuda TV pada 2018.
Selanjutnya, ia juga menjadi CEO PT Nusantara Telematics System sejak 2019, dan Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma sejak 2020.
Menyadari urgensi pendidikan yang bisa mengubah nasib seperti yang telah dialaminya, Mas Dar memfokuskan Garuda TV pada pendidikan anak-anak di Indonesia melalui Garuda TV Education, dengan tagline, “Mencerdaskan kehidupan bangsa dari Sabang sampai Merauke”.
Program ini berisi pengembangan pendidikan melalui siaran televisi yang terintegrasi dengan apps pada handphone, maupun sosial media.
Program yang ditawarkan meliputi, Jelajah Ilmu Pengetahuan, Adu Cerdas, dan Program Bantu Sekolah. Saat ini sudah terdapat 304 sekolah di seluruh Indonesia yang dibantu oleh program tersebut.
Menggerakkan Organisasi Sosial
Selain kepemimpinan di dunia profesional yang digelutinya, Mas Dar juga aktif membela rakyat kecil melalui organisasi sosial. Lingkupnya tidak hanya di Jateng, tapi di seluruh Indonesia.
Sejak 2021, Mas Dar menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), sekaligus Ketua Dewan Pembina Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera), dan beberapa kegiatan sosial rutin lain yang tak ingin disebutkan namanya.
Mas Dar menganggap itu bagian dari ibadah, yang tak boleh diberitakan pada orang banyak. Cukup Mas Dar, penerima bantuan dan Tuhan saja yang tahu.
Selain memberikan advokasi kepada para pedagang terkait persoalan pasar, Mas Dar juga memberikan solusi untuk pedagang yang terjerat utang modal pada rentenir, melalui APPSI dan Papera tersebut.
Lebih dari 36 ribu pedagang di Indonesia terbantu modal dagang itu. Melalui konsep “Warung Juang” yang digerakkan Mas Dar, geliat UMKM jadi lebih hidup dan berani melakukan eksplorasi dan inovasi. Di Jateng sendiri, ada lebih dari 7 ribu pedagang yang mendapatkan bantuan modal tersebut.
“Warung Juang” diinisiasi sejak 2022 bersama gerakan kerakyatan Pak Prabowo Subianto.
Tujuannya untuk memperjuangkan nasib wong cilik, terutama membantu para pelaku UMKM dengan menggulirkan dana tanpa bunga dan tanpa riba.
Selain itu, pembelaan pada nasib wong cilik, juga dilakukan dengan Program Becak Listrik. Konsep ini membantu meringankan beban para penarik becak.
Hal itu sekaligus untuk menjaga keseimbangan lingkungan kota setempat, karena ramah lingkungan.
Sudah lebih dari 500 becak listrik didistribusikan melalui program ini, ke Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Karier Politik
Bandul nasib Mas Dar berubah haluan sebab pendidikan.
Di tahun 2010 seusai menempuh pendidikan di Jepang, Mas Dar pulang ke Indonesia dan menjadi asisten pribadi (aspri) Pak Prabowo Subianto, Ketum Parpol Gerindra.
Kemudian pada 2020 menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen Gerindra), sebelum kemudian terpilih menjadi ketua DPD Gerindra Jateng.
Sejak menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, pada18 Oktober 2023, Mas Dar melakukan konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di kabupaten/kota, kecamatan, bahkan sampai level anak ranting di desa-desa.
Kunjungan itu dilakukan di 29 kabupaten dan 6 kota di seluruh Provinsi Jawa Tengah. (*)
BACA JUGA: Wamentan Sudaryono Harap Jaringan WNI di Jepang Perkuat Hubungan Bisnis dengan Pengusaha Indonesia