Survei IDN: 8 Bulan Di Jateng, Elektabilitas Sudaryono Tempel Ketat Ahmad Luthfi
Lembaga riset Indeks Data Nasional (IDN) merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024.
Hasilnya, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono dan Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersaing ketat di bursa Pilkada Jateng yang akan digelar November mendatang.
Direktur Eksekutif IDN Syifak Muhammad Yus menjelaskan, dalam simulasi terbuka, elektabilitas Sudaryono berada di posisi kedua dan selalu menempel ketat Ahmad Luthfi yang berada di posisi pertama dalam beberapa simulasi calon gubernur.
“Dalam beberapa simulasi terbuka, elektabilitas Sudaryono sebesar 9,6 persen berada di posisi kedua dengan menempel ketat Ahmad Luthfi yang berada di posisi pertama sebesar 13,5 persen,” ungkap Syifak saat memaparkan hasil surveinya, di Jakarta, Senin (15/7/2024).
Sedangkan di posisi ketiga, ada mantan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen sebesar 4,6 persen dan di posisi keempat, Bupati Kendal Dico Ganinduto, sebesar 3,7 persen.
Syigak menilai, hasil survei itu menarik perhatian lantaran Sudaryono baru delapan bulan menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah.
Jauh dibandingkan Ahmad Luthfi yang telah berdinas cukup lama di wilayah Jawa Tengah, serta para kandidat lainnya.
“Jika diperhatikan ini sangat menarik, Sudaryono yang baru delapan bulan menjabat Ketua Gerindra Jateng bisa menempel ketat Ahmad Luthfi yang sudah berdinas lama di wilayah Jateng serta berada di atas kandidat lainnya seperti Taj Yasin dan Dico,” tuturnya.
Selain keempat nama calon kandidat tersebut, ada pula nama-nama lainnya yang mendapatkan elektabilitas pada temuan survei IDN untuk Pilgub Jateng 2024.
Mereka yakni, Ganjar Pranowo (mantan Gubernur Jateng) 3,5 persen, dan Bambang Wuryanto (Ketua DPD PDIP Jateng) 2,3 persen. Selain itu, Yusuf Chudlori (Ketua DPW PKB Jateng) 1,7 persen, Hendrar Prihadi (Kepala LKPP) 1,5 persen, Casytha Arriwi Kathmandu (Anggota DPD RI terpilih) 1,0 persen, Kaesang Pangarep (Ketua Umum PSI) 0,7 persen, dan FX Hadi Rudyatmo (Ketua DPC PDIP Solo) 0,5 persen.
Syifak melanjutkan, saat disimulasikan enam calon yang ada, Ahmad Luthfi juga masih menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 20 persen.
Kemudian, diikuti Sudaryono 16,7 persen , Taj Yasin Maimoen 13,6 persen Bambang Wuryanto 9,7 persen Yusuf Chudlori 5,1 persen, dan Hendrar Prihadi 4,9 persen.
Demikian juga saat disimulasikan hanya tiga calon, Ahmad Luthfi memiliki elektabilitas sebesar 32 persen, disusul Sudaryono 22,4 persen, dan Hendar Prihardi 6,9 persen.
“Pada beberapa simulasi, Ahmad Luthfi menjadi top of mind selalu berada di urutan pertama dan diikuti oleh Sudaryono,” tuturnya.
“Namun saat tiga pasangan calon yang disimulasikan hanya Sudaryono, Bambang Wuryanto, dan Yusuf Chudlori, pemilih Jawa Tengah memilih Sudaryono dengan keterpilihan 30,1 persen, lalu Bambang Wuryanto 18,5 persen, dan Yusuf Chudlori 13,2 perden,” imbuhnya.
Meski selalu berada di urutan pertama dan diikuti oleh Sudaryono serta kandidat lainnya, tetapi nama Ahmad Luthfi yang menjabat sebagai Kapolda Jateng ini rupanya juga tidak diharapkan maju sebagai calon gubernur di Jateng.
“Masyarakat Jawa Tengah juga paling banyak tidak mengharapkan Ahmad Luthfi sebagai calon gubernur. Jadi meski Ahmad Luthfi memiliki tingkat kepopuleran yang tinggi, tapi tidak selalu yang populer itu berdampak positif,” ungkap Syifak.
Selanjutnya dalam survei terkait popularitas dan likeability, nama Ahmad Luthfi memang paling populer. Namun belum ada nama calon lain yang cukup populer atau dikenal lebih dari 75 persen oleh masyarakat Jateng.
Tingkat kepopulerannya Ahmad Luthfi baru 61,1 persen, disusul Taj Yasin Maimoen 58 perden, Sudaryono 48,3 persen, Dico Ganinduto 31,8 persen, dan Bambang Wuryanto 31,3 persen.
“Kandidat yang lain masih dibawah 30 persen. Tapi ada satu yang kami temukan dengan tingkat kesukaan paling tinggi adalah Sudaryono sebesar 91,5 persen,” beber Syifak.
Dalam kesempatan ini dia mengatakan, berdasarkan temuan survei pilihan warga Jateng masih belum stabil dan pasti.
Sekitar 59,9 persen merupakan pemilih lemah yang mungkin mengubah pilihannya nanti.
Selain itu, masyarakat Jawa Tengah juga menginginkan figur baru, berpengalaman di pemerintahan, bijaksana dan jujur bersih dari KKN merupak sosok calon Gubernur yang diinginkan masyarakat.
Adapun survei IDN terkait Pilgub Jateng 2024 ini digelar pada 30 Juni hingga 7 Juli 2024.
Survei melibatkan 1200 responden dengan margin of error = + 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan melalui metode dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Baca Juga: Banyak Dikeluhkan, Sudaryono Lapor ke Prabowo Soal Kartu Tani