Author: admin

  • Stop Impor Beras di 2025, Wamentan Sudaryono Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Tingkatkan Produktivitas

    Stop Impor Beras di 2025, Wamentan Sudaryono Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Tingkatkan Produktivitas

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 90 ribu ton benih unggul padi dan jagung untuk mencakup 3,7 juta hektar pada tahun 2025. Langkah ini diambil untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi impor beras.

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menyatakan, bahwa penyediaan benih unggul ini akan difokuskan pada daerah-daerah dengan indeks pertanaman (IP) yang masih rendah. Menurut Wamentan Sudaryono, hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dan mendukung ketahanan pangan di seluruh Indonesia.

    “Pada tahun 2025, Kementan telah menganggarkan lebih dari 3 juta hektar untuk benih padi, sementara sisanya akan disiapkan untuk benih jagung,” katanya dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Pangan di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).

    Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono juga mendorong Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap hasil panen petani, terutama di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Menurutnya, serapan hasil panen sangat penting untuk menjaga kestabilan harga pangan dan melindungi petani dari fluktuasi harga pascapanen.

    “Bulog harus memastikan serapan gabah petani, terutama di Jawa Tengah, sehingga harga pascapanen dapat tetap stabil. Ini adalah langkah penting agar petani tidak merugi,” tambahnya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa pada 2025 Indonesia tidak akan mengimpor sejumlah bahan pangan, termasuk beras, garam, dan gula. Menurut Zulhas, serapan beras dari petani akan sepenuhnya ditampung oleh Bulog, sesuai instruksi Presiden.

    “Kita akan menghentikan impor beras dan bahan pangan lainnya. Bulog akan menyerap semua gabah dan jagung yang diproduksi oleh petani untuk menjaga stabilitas harga,” ujar Zulkifli.

    Dengan langkah ini, pemerintah optimistis dapat meningkatkan ketahanan pangan Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung kesejahteraan petani di seluruh negeri.

    BACA JUGA: Dorong Kemandirian Pangan Indonesia, Wamentan Sudaryono Dukung PT Pindad Produksi Alsintan

  • Dorong Kemandirian Pangan Indonesia, Wamentan Sudaryono Dukung PT Pindad Produksi Alsintan

    Dorong Kemandirian Pangan Indonesia, Wamentan Sudaryono Dukung PT Pindad Produksi Alsintan

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyampaikan komitmennya untuk mendorong percepatan kemandirian pangan Indonesia melalui penguatan alat dan mesin pertanian (alsintan) buatan dalam negeri.

    Dalam pertemuan dengan jajaran direksi PT Pindad (Persero) di Bandung, Jawa Barat pada Selasa (24/12/2024), Sudaryono menegaskan pentingnya peran perusahaan strategis nasional dalam mendukung sektor pertanian.

    “PT Pindad memiliki kapasitas dan teknologi yang mumpuni untuk memproduksi alsintan berkualitas tinggi. Ini saatnya kita beralih dari ketergantungan pada impor dan memanfaatkan potensi dalam negeri untuk mendukung produktivitas petani,” ujar Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar.

    Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa produksi alsintan lokal bukan hanya soal efisiensi ekonomi, tetapi juga strategi penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

    “Ketika kita mampu memproduksi alsintan sendiri, kita tidak hanya mengurangi impor, tetapi juga memperkuat posisi petani sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono bersama tim Kementerian Pertanian melakukan kunjungan langsung ke fasilitas produksi PT Pindad.

    Ia juga mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan perusahaan tersebut, termasuk pengembangan traktor multifungsi dan alat pemanen modern yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan petani di berbagai daerah.

    Direktur PT Pindad, Sigit P. Santosa menyambut baik inisiatif Wamentan tersebut. Ia menyatakan bahwa PT Pindad siap berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian untuk mendukung kemandirian pangan.

    “Kami berkomitmen untuk menghadirkan teknologi tepat guna yang dapat diakses oleh petani Indonesia, sekaligus memperkuat industri dalam negeri,” ungkapnya.

    Sudaryono, yang dikenal sebagai anak petani yang sukses meniti karier hingga menjadi Wamentan, berharap langkah ini dapat menjadi momentum kebangkitan sektor pertanian Indonesia.

    Ia juga meminta dukungan dari pemerintah daerah dan pelaku usaha lainnya untuk bersama-sama mewujudkan kemandirian pangan melalui kolaborasi lintas sektor.

    Langkah Strategis untuk Masa Depan Dalam rangka mendukung upaya ini, Kementerian Pertanian berencana untuk menggandeng lembaga riset dan perguruan tinggi guna mengembangkan teknologi pertanian yang adaptif.

    Selain itu, subsidi alsintan bagi petani kecil juga akan dioptimalkan untuk memastikan keberlanjutan program ini.

    “Jika kita semua bersinergi, saya yakin kemandirian pangan bukan hanya mimpi, tetapi menjadi kenyataan,” pungkas Sudaryono.

    Langkah strategis ini diharapkan dapat menjadi titik awal transformasi sektor pertanian Indonesia, sekaligus memberikan dampak signifikan pada peningkatan kesejahteraan petani di masa mendatang.(*)

    BACA JUGA: Sudaryono dampingi Amran wujudkan misi Prabowo untuk kedaulatan pangan

     

  • Demi Petani Tak Merugi, Wamentan Sudaryono Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya

    Demi Petani Tak Merugi, Wamentan Sudaryono Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, meminta Perum Bulog untuk segera mempersiapkan diri dalam menghadapi musim panen raya yang diperkirakan akan terjadi pada Februari 2025.

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menekankan pentingnya penyerapan hasil panen petani agar para petani tidak mengalami kerugian, terutama jika harga gabah jatuh akibat tidak ada yang membeli.

    “Kami mohon Bulog untuk siap siap banjir beras tahun depan. Jangan sampai petani sudah kita push produksi tapi tidak ada yang nyerap, apalagi harga jatuh,” kata Wamentan Sudaryono saat mengikuti Rapat Koordinasi Dalam Rangka Swasembada Pangan Nasional di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa, (24/12/2024).

    Wamentan mengingatkan agar pembahasan terkait penyerapan panen raya dilakukan secara serius untuk memastikan proses berjalan lancar.

    “Saya kira ini sangat penting dan bisa dibahas lebih lanjut agar serapan prodiksi gabah berjalan dengan sangat baik,” tambahnya. Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah memastikan ketersediaan benih, pupuk, dan sarana produksi pangan lainnya untuk mendukung percepatan swasembada pangan.

    Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mempermudah distribusi pupuk melalui kebijakan yang lebih sederhana, di mana mulai 1 Januari 2025, pupuk akan disalurkan hingga Desember 2025.

    “Kami laporkan bahwa semua aturan yang mengular dan berbelit sekarang sudah kami putus, pak. Tahun ini dan tahun depan RDKK sudah kami serahkan ke pupuk Indonesia sehingga mulai 1 Januari pupuk bisa kita salurkan sampai batas akhir Desember 2025 mendatang,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa draft final Instruksi Presiden (Inpres) dan Peraturan Presiden (Perpres) terkait sektor pertanian sudah siap, tinggal menunggu tanda tangan Presiden.

    Salah satunya adalah Inpres terkait penyuluhan pertanian, yang sudah diserahkan ke Kementerian Sekretariat Negara.

    “Terkait penyuluh pertanian, inpres nya sudah kami serahkan ke Mensesneg, kami juga berharap akhir tahun sudah selesai. Kemudian yang lain adalah total penyuluh yang dialihkan ke Kementan ada kurang lebih 37.700 orang. Ini yang akan dipindahkan penggajiannya di Kementan,” tuturnya.

    BACA JUGA: Dorong Kemandirian Pangan Indonesia, Wamentan Sudaryono Dukung PT Pindad Produksi Alsintan

  • Sudaryono dampingi Amran wujudkan misi Prabowo untuk kedaulatan pangan

    Sudaryono dampingi Amran wujudkan misi Prabowo untuk kedaulatan pangan

    Tiga bulan menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian di era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, sejak 18 Juli sampai 20 Oktober 2024, kini Sudaryono kembali dipercaya mengisi posisi yang sama di era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Sudaryono kembali diamanatkan mengemban tugas sebagai Wakil Menteri Pertanian, mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Keduanya masih di posisi yang sama di era pemerintahan Prabowo.

    Sudaryono resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian bersama wakil menteri lainnya dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, yang dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

    Sebelumnya, pada Minggu (20/10) malam, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa Sudaryono masuk dalam daftar nama menteri Kabinet Merah Putih, dengan jabatan sebagai Wakil Menteri Pertanian.

    Tentang Sudaryono

    Pria yang lahir di Grobogan, 23 Januari 1985 ini, kerap menyatakan kesiapannya bekerja tanpa henti demi mencapai kedaulatan pangan, sebuah mimpi besar sesuai misi dari Presiden Prabowo.

    Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, adalah putra seorang petani dari Dukuh Mangunrejo, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kisah hidupnya sebagai anak petani membentuk pemahaman mendalamnya tentang sektor pertanian.

    Sejak kecil, Sudaryono terbiasa membantu kedua orang tuanya bekerja di sawah. Salah satu tugas utamanya adalah memanggul jerami dari sawah untuk pakan ternak, sebuah pengalaman yang menguatkan tekadnya memperjuangkan kesejahteraan petani.

    Karir profesional Sudaryono dimulai pada tahun 2014 sebagai Corporate Secretary di Nusantara Energy. Di tahun 2018, ia kemudian dipercaya sebagai CEO Garuda TV, menunjukkan kapasitasnya di berbagai bidang manajemen.

    Selain posisi tersebut, Sudaryono juga memegang peran penting dalam beberapa asosiasi. Pada tahun 2021, ia diangkat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) serta Ketua Dewan Pembina Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera).

    Sudaryono juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial lainnya. Perjalanan karirnya yang beragam ini menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pembangunan nasional, terutama di sektor pangan dan ekonomi kerakyatan yang menjadi fokus utamanya.

    Karier politik Sudaryono bermula saat ia menjadi asisten pribadi (aspri) Prabowo Subianto. Sudaryono memiliki misi besar untuk memastikan ketahanan pangan.

    Dalam beberapa kesempatan, dia kerap menyatakan pentingnya percepatan penyaluran benih dan pupuk kepada petani demi meningkatkan produktivitas pertanian nasional.

    Keterlambatan dalam penyaluran benih dan pupuk, bagi dia, dapat berakibat fatal bagi produktivitas pertanian. Hal ini ia pahami dari pengalamannya sebagai anak petani yang merasakan langsung dampak dari masalah tersebut.

    Baginya, pangan merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Namun, untuk mewujudkannya, dibutuhkan produktivitas tinggi dari para petani. Oleh karena itu, petani harus mendapat dukungan penuh dalam setiap aspek.

    Sektor pertanian sangat penting bagi kemajuan bangsa dan ketahanan negara. Ketahanan pangan tidak hanya terkait dengan produksi, tetapi juga bagaimana sistem ini bekerja dari berbagai sisi.

    Sudaryono berkomitmen memberikan yang terbaik dalam menyukseskan program-program Kementerian Pertanian. Ia siap bekerja keras di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Datang dengan semangat untuk mengabdi dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa. Kehadirannya di Kementerian Pertanian adalah hasil dari itikad baik dan tekad yang tulus untuk melayani masyarakat.

    Kala menjadi Wamentan, Sudaryono menyadari bahwa tantangan di sektor pertanian sangat besar. Namun, ia yakin bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, petani, dan semua pemangku kepentingan, tantangan tersebut dapat diatasi.

    PR dan tantangan

    Presiden RI Prabowo Subianto optimistis Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam 4 hingga 5 tahun ke depan.

    Dalam pidatonya saat dilantik menjadi Presiden pada Minggu (20/10), Prabowo menekankan bahwa Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia.

    Keyakinan Prabowo didasarkan pada diskusi dengan para pakar. Pentingnya swasembada pangan untuk menghindari ketergantungan pada impor pangan dari negara lain, terutama saat krisis.

    Presiden mengingatkan bahwa di masa krisis, negara-negara tidak akan bersedia menjual bahan pangan mereka. Oleh karena itu, Indonesia harus segera mencapai ketahanan pangan untuk menghadapi situasi genting.

    Mengembalikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan adalah tantangan besar yang kini diemban oleh jajaran Kementerian Pertanian.

    Sudaryono yang mendampingi Mentan Andi Amran Sulaiman tentunya harus saling bekerjasama dengan baik dalam membangun sektor pertanian yang modern, mandiri, dan berkelanjutan.

    Kementerian Pertanian, di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman yang didampingi Sudaryono, memiliki visi besar yaitu menciptakan kedaulatan pangan, sesuai misi dari Prabowo Subianto.

    Kolaborasi yang baik dan solid Kementerian Pertanian merupakan gerbang utama untuk membawa Indonesia menggapai kedaulatan pangan.

    BACA JUGA: Sosok Sudaryono Wakil Menteri Pertanian di Kabinet Merah Putih Bantu UMKM Dapatkan Modal

  • Sosok Sudaryono Wakil Menteri Pertanian di Kabinet Merah Putih Bantu UMKM Dapatkan Modal

    Sosok Sudaryono Wakil Menteri Pertanian di Kabinet Merah Putih Bantu UMKM Dapatkan Modal

    Inilah profil Sudaryono yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Wakil Menteri Pertanian.

    Sudaryono merupakan angkatan TN 11 dan kini dipercaya Prabowo menjadi Wakil Menteri Pertanian.

    Dia merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah dan sempat digadang bakal maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jawa Tengah 2024.

    Namun, hal tersebut tidak terealisasi karena dia sempat ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertanian di era kepemimpinan Jokowi.

    Sudaryono dilantik Jokowi sebagai Wakil Menteri Pertanian pada 18 Juli 2024 yang lalu menggantikan Harvick Hasnul Qolbi.

    Sudaryono Eng., M.M, MBA, atau yang dikenal dengan sebutan Mas Dar, lahir di Grobogan, 23 Januari 1985.

    Dikutip dari website pribadi, sejak kecil dikenal sebagai anak yang trengginas dan cerdas.

    Di wilayah Toroh dia menjadi legenda dan teladan. Tidak peduli sesusah apapun kondisi keluargamu, tirulah Mas Dar yang berhasil melompati kerangkeng nasibnya dengan kerja keras.

    Mas Dar menjadi ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah di usia 38 tahun.

    Sebelumnya, dia aktif di banyak organisasi, seperti, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ketua Dewan Pembina DPP Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA), CEO Garuda TV, CEO PT Indonesian Defense and Security Technologies, dan banyak lagi.

    Sejak kecil senang bertani

    Terlahir sebagai anak petani yang pintar dari Dukuh Mangunrejo, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.

    Mas Dar adalah anak semata wayang dari bapaknya yang bernama Yahyo dan ibunya, Suwarni.

    Meski anak tunggal, Mas Dar diajari kedisiplinan sejak kecil. Dia tidak pernah dimanjakan.

    Guru-guru dan kepala sekolah selalu takjub kepadanya. Pasalnya, Sudaryono kecil terlihat tidak terlalu memperhatikan sewaktu diajar.

    Dia juga memilih bangku paling belakang untuk duduk. Tapi semua pertanyaan guru selalu bisa dijawab dengan tepat.

    Rahasia Mas Dar adalah, dia selalu belajar selepas subuh sebelum masuk sekolah. Apa yang akan diajarkan di kelas telah dia pelajari sebelumnya.

    Mas Dar rajin membantu pekerjaan orang tuanya. Karena sebagai keluarga petani, mereka tidak memiliki sawah sendiri. Orang tuanya menyewa lahan dan menjadi buruh bangunan setelah masa tanam.

    Setiap hari, Mas Dar memikul dua ember air di pundaknya dari sumur desa ke rumahnya. Jaraknya hampir satu kilo meter.

    Karena di Desa Mangunrejo waktu itu krisis air bersih, apalagi ketika masuk musim kemarau.

    Mas Dar juga diberi tugas memanggul jerami dari sawah ke rumah untuk pakan sapi ternak mereka.

    Beasiswa SMA Taruna Nusantara

    Mas Dar mendaftarkan diri ke sekolah favorit SMA Taruna Nusantara melalui jalur beasiswa.

    Dia mewakili Grobogan setelah melewati seleksi yang sangat ketat. Dari 65 orang yang lolos di seleksi awal, hanya empat orang yang lolos di seleksi akhir.

    Di sekolah asrama inilah Sudaryono remaja digembleng kedisplinan yang ketat. Visi hidupnya berubah, semangat juangnya berkobar.

    Sekolah Taruna Nusantara adalah boarding school. Pendidikan dijalankan di dalam dan di luar kelas.

    Sewaktu awal pendidikan di SMA itu, Pak Yahyo dan Bu Suwarni mengunjunginya. Pak Yahyo memberikan 500 ribu rupiah sebagai bekal atau sangu hidup selama menjalani pendidikan, tapi hanya diterima 200 ribu rupiah.

    “Yang 300 ribunya buat Bapak saja, untuk beli pupuk,” begitu kata Mas Dar.

    Mengenang kisah tersebut, Pak Yahyo selalu menangis. Karena sejak kecil, anak semata wayangnya itu sangat mengerti kondisi ekonomi orang tuanya yang kekurangan.

    Mas Dar adalah anak yang tumbuh dalam kesederhanaan, berkepribadian jujur dan peka pada kondisi sosial di sekitarnya.

    Pendidikan yang ketat dan keras di SMA Taruna Nusantara selama 3 tahun (2000-2003)  akhirnya lulus sebagai siswa terbaik dari sekolah itu.

    Lulus SMA Taruna Nusantara, Mas Dar pun melenggang ke Negeri Sakura untuk melanjutkan kuliah, dia masuk dengan program beasiswa.

    Dari rentang 2004 – 2009, dia menempuh pendidikan di National Defense Academy of Japan.

    Waktu itu, hanya ada 2 orang pelajar dari Taruna Nusantara yang lolos program beasiswa ke pendidikan akademis yang prestisius tersebut.

    Visi global Mas Dar terbentuk di Jepang. Dia sadar, bahwa di luar sana warga negara maju bekerja dengan disiplin dan efisien. Dia belajar banyak tentang etos kerja keras ala Jepang dan penerapan teknologi canggih di segenap bidang.

    Selang beberapa tahun kemudian, sepulang dari Jepang, Mas Dar pun melanjutkan pendidikan akademisnya dengan kuliah di program S2 Magister Manajemen di salah satu universitas di Jerman dan S3, Institut Pertanian Bogor.

    Mas Dar mengawali karier profesionalnya dari tahun 2014 sebagai Corporate Secretary di Nusantara Energy, kemudian dipercaya menjadi CEO Garuda TV pada 2018.

    Selanjutnya, ia juga menjadi CEO PT Nusantara Telematics System sejak 2019, dan Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma sejak 2020.

    Menyadari urgensi pendidikan yang bisa mengubah nasib seperti yang telah dialaminya, Mas Dar memfokuskan Garuda TV pada pendidikan anak-anak di Indonesia melalui Garuda TV Education, dengan tagline, “Mencerdaskan kehidupan bangsa dari Sabang sampai Merauke”.

    Program ini berisi pengembangan pendidikan melalui siaran televisi yang terintegrasi dengan apps pada handphone, maupun sosial media.

    Program yang ditawarkan meliputi, Jelajah Ilmu Pengetahuan, Adu Cerdas, dan Program Bantu Sekolah. Saat ini sudah terdapat 304 sekolah di seluruh Indonesia yang dibantu oleh program tersebut.

    Menggerakkan Organisasi Sosial

    Selain kepemimpinan di dunia profesional yang digelutinya, Mas Dar juga aktif membela rakyat kecil melalui organisasi sosial. Lingkupnya tidak hanya di Jateng, tapi di seluruh Indonesia.

    Sejak 2021, Mas Dar menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), sekaligus Ketua Dewan Pembina Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera), dan beberapa kegiatan sosial rutin lain yang tak ingin disebutkan namanya.

    Mas Dar menganggap itu bagian dari ibadah, yang tak boleh diberitakan pada orang banyak. Cukup Mas Dar, penerima bantuan dan Tuhan saja yang tahu.

    Selain memberikan advokasi kepada para pedagang terkait persoalan pasar, Mas Dar juga memberikan solusi untuk pedagang yang terjerat utang modal pada rentenir, melalui APPSI dan Papera tersebut.

    Lebih dari 36 ribu pedagang di Indonesia terbantu modal dagang itu. Melalui konsep “Warung Juang” yang digerakkan Mas Dar, geliat UMKM jadi lebih hidup dan berani melakukan eksplorasi dan inovasi. Di Jateng sendiri, ada lebih dari 7 ribu pedagang yang mendapatkan bantuan modal tersebut.

    “Warung Juang” diinisiasi sejak 2022 bersama gerakan kerakyatan Pak Prabowo Subianto.

    Tujuannya untuk memperjuangkan nasib wong cilik, terutama membantu para pelaku UMKM dengan menggulirkan dana tanpa bunga dan tanpa riba.

    Selain itu, pembelaan pada nasib wong cilik, juga dilakukan dengan Program Becak Listrik. Konsep ini membantu meringankan beban para penarik becak.

    Hal itu sekaligus untuk menjaga keseimbangan lingkungan kota setempat, karena ramah lingkungan.

    Sudah lebih dari 500 becak listrik didistribusikan melalui program ini, ke Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

    Karier Politik

    Bandul nasib Mas Dar berubah haluan sebab pendidikan.

    Di tahun 2010 seusai menempuh pendidikan di Jepang, Mas Dar pulang ke Indonesia dan menjadi asisten pribadi (aspri) Pak Prabowo Subianto, Ketum Parpol Gerindra.

    Kemudian pada 2020 menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen Gerindra), sebelum kemudian terpilih menjadi ketua DPD Gerindra Jateng.

    Sejak menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, pada18 Oktober 2023, Mas Dar melakukan konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di kabupaten/kota, kecamatan, bahkan sampai level anak ranting di desa-desa.

    Kunjungan itu dilakukan di 29 kabupaten dan 6 kota di seluruh Provinsi Jawa Tengah. (*)

    BACA JUGA: Wamentan Sudaryono Harap Jaringan WNI di Jepang Perkuat Hubungan Bisnis dengan Pengusaha Indonesia

     

  • Wamentan Sudaryono Ajak Jepang Ikut Perkuat Program Pertanian Indonesia

    Wamentan Sudaryono Ajak Jepang Ikut Perkuat Program Pertanian Indonesia

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan bahwa hubungan baik antara Indonesia dan Jepang harus diperkuat lebih lanjut, terutama dalam bidang pertanian. Ia mengajak Jepang untuk berinvestasi di Indonesia dan memperkuat kerja sama di sektor pertanian, termasuk perdagangan, pelatihan, dan teknologi pertanian.
    Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menyoroti potensi Indonesia sebagai negara tropis dalam memproduksi berbagai komoditas pertanian. Ia berharap adanya transfer teknologi dari Jepang agar produk hortikultura Indonesia dapat memenuhi standar kualitas internasional.

    “Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang baik sudah lama. Dan tentu saja, kita ingin lebih diperluas lagi di sektor pertanian, apakah itu ekspor-impor, transfer of technology, training, dan seterusnya. Saya kira, selama Anda sebagai Wakil Menteri Jepang positif menanggapi ini, saya pun dengan positif akan tanggapi ini,” kata Sudaryono, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/10/2024).

    Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Yoichi Watanabe di Tokyo, Selasa (15/10).

    Selain itu, Sudaryono menyatakan fokus utama Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto ialah ketahanan pangan. Ia menekankan, bahwa pencapaian ketahanan pangan memerlukan pendekatan modern melalui mekanisasi, peningkatan sumber daya manusia, serta penerapan teknologi canggih.

    Sudaryono menjelaskan, salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional itu melalui program cetak sawah baru 3 juta hektar. Rencana tersebut akan dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada tanpa melakukan deforestasi.

    “Proyek ini sudah dimulai, dan kami ingin menekankan bahwa pencetakan sawah tidak akan melibatkan deforestasi. Kami akan memanfaatkan lahan yang ada, termasuk lahan rawa, dengan sistem irigasi yang tepat,” ujar Sudaryono yang merupakan lulusan National Defense Academy of Japan ini.

    Di sisi lain, Sudaryono mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kerjasama dengan Jepang, khususnya dalam bidang pertanian. Ia berharap banyak petani Indonesia dapat mengikuti pelatihan di Jepang, serta mengadopsi teknologi pertanian terbaru dari negara tersebut.

    “Kami ingin Jepang berpartisipasi dalam proyek cetak sawah ini,” imbuhnya.

    Selain itu, Sudaryono juga menyampaikan bahwa program makanan bergizi bagi anak-anak sekolah, yang direncanakan mulai pada tahun 2025, akan menjangkau sekitar 83 juta siswa. Menurutnya, Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto berencana menyediakan makanan bergizi secara gratis, sementara untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging, Indonesia membuka peluang bagi sektor swasta untuk mengimpor sapi hidup.

    Ia mengungkapkan sudah ada 46 perusahaan dari dalam dan luar negeri yang berkomitmen untuk mendatangkan 1,3 juta ekor sapi.

    “Pemerintah akan memberikan dukungan dalam hal perizinan dan menyiapkan lahan seluas 1 juta hektar untuk memelihara sapi. Kami juga berharap ada keterlibatan dari Jepang dalam program ini,” tambahnya.

    Sebagai informasi, selama melakukan kunjungan kerja di Jepang, Sudaryono terlebih dulu menghadiri diskusi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Tokyo yang bertajuk Prioritas Pembangunan Pertanian di Pemerintahan Prabowo-Gibran. Selain itu, Wamentan Sudaryono juga turut menghadiri dialog terkait kebijakan dan inisiatif untuk sektor pertanian, serta kerjasama internasional dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) di Tokyo, Jepang.

    Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang modern. Tak hanya itu, Sudaryono juga mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian nasional di pasar Jepang.

    BACA JUGA: Wamentan Sudaryono Dorong Peningkatan Produktivitas Sawit, Sawit Indonesia Kuasai 60 Persen Pasar Dunia