Author: admin

  • Potensi Ekspor Produk Perkebunan Indonesia Besar, Kementan Dorong Penciptaan Inovasi Baru

    Potensi Ekspor Produk Perkebunan Indonesia Besar, Kementan Dorong Penciptaan Inovasi Baru

    Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar di bidang perkebunan. Potensi ini juga memiliki daya saing dengan produk luar.

    Kementerian Pertanian mencatat nilai ekspor hasil produk perkebunan tahun 2023 mencapai 33 miliar dolar AS atau sekitar Rp 500 triliun.

    Sementara selama periode Januari-Juli 2024, nilai ekspor produk perkebunan Tanah Air sudah tembus 14,9 miliar dolar AS.

    “Ekspornya sudah mencapai 14,9 miliar dolar atau hampir setengahnya dari tahun lalu. Maka, Pelan-pelan harus meningkat,” tutur Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat membuka Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (12/9/2024).

    Guna meningkatkan nilai ekspor produk perkebunan, Kementan mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru hingga model bisnis baru.

    “Kami mendorong penciptaan potensi baru, koneksi dan kolaborasi antara pengusaha di Indonesia dengan para diaspora agar memanfaatkan produk Indonesia di negara masing-masing,” terangnya.

    Langkah lain mendorong inovasi dari Kementan adalah menggelar pameran Perkebunan Indonesia Expo 2024 sebagai ajang untuk menciptakan potensi hingga kolaborasi baru antar pelaku usaha.

    Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto, menambahkan sejak dulu subsektor perkebunan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian bangsa Indonesia.

    “Sektor ini menjadi sumber penghasilan masyarakat pedesaan, mendorong pertumbuhan ekonomi domestik, menjadi andalan ekspor energi gas dan mengambil peran, termasuk di dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Peran tersebut tentu tidak bisa dilepaskan dari ketahanan pangan dan energi nasional untuk saat ini dan di masa depan,” ucap Heru.

    BACA JUGA: Wamentan: Mahasiswa berpeluang menjadi pengusaha di sektor pertanian

  • Wamentan: Mahasiswa berpeluang menjadi pengusaha di sektor pertanian

    Wamentan: Mahasiswa berpeluang menjadi pengusaha di sektor pertanian

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan mahasiswa memiliki peluang besar untuk menjadi pengusaha muda di sektor hilirisasi pertanian, mengingat selama ini pangan adalah sektor paling strategis, sekaligus sektor paling dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat dunia.

    Sudaryono meminta ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk memanfaatkan gelaran Perkebunan Indonesia Expo atau Bunex Kementerian Pertanian 2024 sebagai tempat belajar dan mengimplementasikan semua materi perkuliahan kampus.

    “Bun Expo ini ada banyak manfaatnya terutama untuk belajar bagi adik-adik mahasiswa. Belajar tidak hanya di kampus, tetapi juga harus paham dengan apa yang diinginkan masyarakat. Saya ingin, dari semua mahasiswa yang hadir di Perkebunan Expo ini yang jadi pengusaha berapa? Saya ingin mendapat laporannya Pak,” ujarnya dalam perkebunan Indonesia Expo atau Bunex Kementerian Pertanian 2024, di Tangerang, Banten, Kamis.

    Mengenai hal itu, Wamentan mengaku siap memfasilitasi semua perizinan dan standardisasi para pengusaha yang mau mengembangkan sektor perkebunan Indonesia.

    Dia menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun presiden terpilih Prabowo Subianto sama-sama memiliki komitmen kuat terhadap sektor pertanian.

    “Sebagaimana yang bapak ibu ketahui, Bapak Prabowo adalah manifestasi keberlanjutan Presiden Jokowi. Jadi tidak usah takut bagi pengusaha yang ingin melanjutkan kewirausahaannya di sektor pertanian,” katanya.

    Lebih dari itu, dirinya berharap Perkebunan Expo mampu melahirkan banyak champions-champions muda di seluruh daerah, sehingga ke depan Indonesia tidak perlu bergantung pada impor melainkan mampu memenuhi pangan secara mandiri.

    “Kita ingin mencetak champion di seluruh Indonesia baik mereka yang bergerak sebagai pengusaha dalam negeri maupun luar negeri. Saya pastikan Indonesia semakin jaya,” katanya.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Heru Tri Widiarto menyampaikan bahwa Perkebunan Indonesia Expo merupakan momentum tepat bagi para pengusaha yang ingin menunjukkan produk pertaniannya menuju pasar ekspor.

    “Perlu diketahui bahwa dalam gelaran ini kami menghadirkan berbagai pengusaha besar yang dapat menambah jejaring bagi pelaku usaha yang ingin meningkatkan kualitasnya agar bisa ekspor,” ujar Heru Tri Widiarto.

    BACA JUGA: Wamentan: Kedaulatan pangan dan energi harus jadi fokus Indonesia

  • Wamentan: Kedaulatan pangan dan energi harus jadi fokus Indonesia

    Wamentan: Kedaulatan pangan dan energi harus jadi fokus Indonesia

    Wakil Menteri Pertanian RI (Wamentan RI) Sudaryono mengungkapkan kedaulatan pangan dan energi harus menjadi konsentrasi Indonesia.

    “Kedaulatan pangan dan energi itu harus menjadi konsentrasi kita sebagai bangsa yang besar. Apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo saat ini akan dilanjutkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi demi kemakmuran rakyat Indonesia,” ujar Sudaryono di Jakarta, Rabu.

    Presiden terpilih Prabowo Subianto punya mimpi besar untuk mempercepat pengembangan biodiesel B50 saat menjabat mulai Oktober mendatang. Hal tersebut diyakini Prabowo dapat membuat Indonesia hemat impor hingga Rp300 triliun lebih.

    Untuk mendukung program keberlanjutan swasembada pangan dan energi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, Wakil Menteri Pertanian RI (Wamentan RI) Sudaryono melakukan diskusi intensif dengan salah satu Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Pramono.

    Dalam pertemuan tersebut, Wamentan RI Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sangat fokus mewujudkan ketahanan pangan dan energi nasional di tengah krisis global yang terjadi saat ini.

    Menurut dia, banyak hal yang tengah dilakukan pemerintahan saat ini untuk mewujudkan kemandirian pangan, serta ketahanan energi.

    Salah satu wujud nyata komitmen Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi terlihat saat Presiden Joko Widodo melakukan penanaman tebu perdana di Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada Selasa (23/7).

    “Bahwa kegiatan yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat penanaman tebu di Merauke beberapa waktu lalu merupakan langkah strategis dalam menjawab krisis pangan global yang dipicu oleh perubahan iklim yang ekstrem. Dan itu adalah salah satu wujud komitmen Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi nasional,” kata Sudaryono.

    Terkait soal penanaman tebu, dirinya menjelaskan bahwa tebu yang menjadi produk komoditas pertanian Indonesia tidak hanya sekedar menjadi gula, tetapi juga bisa diolah menjadi bioetanol (C2H5OH) sebagai bahan bakar alternatif yang sangat berguna dan membantu untuk mewujudkan ketahanan energi serta menekan impor BBM.

    “Pemerintah sangat optimistis menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dan energi di kawasan Merauke dan sekitarnya, dengan potensi produksi seperti padi, jagung, dan tebu untuk gula pasir dan bioetanol, bahkan laboratorium untuk kultur jaringan, pembibitan tebu, perkebunan tebu, hingga persemaian tanaman konservasi juga sudah tersedia,” katanya.

    Di sisi lain, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Pramono dalam pertemuan tersebut juga menjelaskan bahwa saat ini dunia tengah bertransisi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. Indonesia menargetkan bisa mencapai nol emisi atau Net Zero Emission pada 2060.

    Karena itu, Agus berharap semua lembaga negara yang terkait dalam mewujudkan program ketahanan pangan dan energi seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) serta Kementerian ESDM bisa terus memperkuat kerjasama untuk dapat menggenjot produksi pengembangan energi baru terbarukan dan energi berbasis bahan baku nabati.

    “Indonesia harus mulai mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia dalam bidang energi baru terbarukan dan energi berbasis bahan baku nabati,” ujar Agus.

    BACA JUGA: Wamentan Sebut Program Pertanian Berhasil, RI Menuju Swasembada Beras

  • Wamentan Sebut Program Pertanian Berhasil, RI Menuju Swasembada Beras

    Wamentan Sebut Program Pertanian Berhasil, RI Menuju Swasembada Beras

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengaku optimistis dengan kinerja sektor pertanian Indonesia. Sebab sektor tersebut terus menunjukkan peningkatan produksi hingga mencapai swasembada.

    Menurutnya, peningkatan tersebut dapat dilihat melalui data proyeksi BPS di bulan Agustus dan September, di mana produksinya mengalami kenaikan signifikan.

    Diketahui, produksi beras yang disampaikan BPS mengalami kenaikan secara berturut-turut, pada bulan Agustus mencapai 2,84 juta ton dan September 2,87 juta ton. Sementara pada bulan Oktober, BPS memperkirakan produksi beras akan mencapai 2,59 juta ton.

    “Progres hasil dari data BPS menunjukkan bahwa prediksi diperkirakan pada bulan Juli-Agustus dan diperkirakan di September maka produktivitas dari beras kita naik cukup signifikan dan itu dirasakan akibat dari refocusing anggaran terkait pompanisasi dan optimasi lahan rawa yang gencar dilaksanakan Kementan tahun ini,” kata Sudaryono dalam keterangan tertulis, Senin (26/8/2024).

    Menurutnya, pemerintah saat ini terus menggencarkan program pompanisasi sebagai solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) guna mewujudkan swasembada dan juga Indonesia lumbung pangan dunia. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat di Gedung Parlemen Jakarta, hari ini.

    “Program Kementan di tahun ini menunjukkan berhasil, di mana kami mampu meningkatkan produktivitas padi dan diharapkan akan terus meningkat sehingga kita betul-betul bisa mampu menekan impor dan mencapai swasembada,” katanya.

    Dia menilai, swasembada artinya merupakan keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi dan kebijakan impor yang hanya 10 persen dari total kebutuhan konsumsi.

    “Kita ingin swasembada untuk menekan impor. Kalaupun harus impor betul-betul kita dapatkan dengan kualitas yang sangat kecil,” tutupnya.

    BACA JUGA: Hal Pertama Yang Dilakukan Wamentan Sudaryono Usai Dilantik

  • Hal Pertama Yang Dilakukan Wamentan Sudaryono Usai Dilantik

    Hal Pertama Yang Dilakukan Wamentan Sudaryono Usai Dilantik

    Wakil Menteri Pertanian Sudaryono ternyata sudah memiliki agenda terkait dengan peningkatan kualitas petani Jawa Tengah, sebelum ia dilantik menjadi Wamentan.

    Ketua Tani Merdeka tingkat nasional itu saat masih kandidat calon gubernur Jawa Tengah mengagendakan pelepasan delegasi petani Jawa Tengah untuk mengikuti pelatihan pertanian di Attambua NTT. Maka ketika kamis sore dilantik menjadi Wamentan, Jumat pagi ia sudah bersama para petani.

    Pelatihan Pertanian di Attambua, NTT, merupakan inisiasi para relawan Prabowo Gibran untuk optimalisasi sektor pertanian. Prabowo Subianto menugaskan secara khusus kepada Sudaryono untuk mengurusi soal pertanian lewat ormas yang didirikannya, yaitu Tani Merdeka.

    “Pesan saya, gali ilmu kemudian diamalkan di tempat asal. Petani harus maju dan sejahtera,” kata Sudaryono.

    Sementara itu, ketua Tani Merdeka Don Muzakir menyampaikan para peserta ini akan mengikuti pelatihan untuk memahami dan mempelajari inovasi terkini teknologi pertanian.

    “Utamanya persoalan pupuk, tanah garap juga bibit unggul. Ini juga bukan hanya satu produk tapi juga mencakup kedelai, jagung, maupun bibit padi,” katanya.

    Mereka akan mempelajari soal struktur tanah bagaimana bisa mengupgrade tanah pertanian yang sudah lapuk menjadi tanah produktif.

    “Seluruh peserta akan dididik 20 hari full. Selain teori mereka juga belajar praktek pertanian langsung di lapangan,” kata Don Muzakir.

    Sudaryono, wamentan dalam kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih atas perjuangannya selama ini, dan menyampaikan mohon maaf atas tidak jadinya mencalonkan menjadi calon gubernur Jawa tengah, kata Don Muzakir yang merasa mendapatkan pesan langsung dari Sudaryono dalam acara pelepasan kader Tani ke Attambua, NTT.

    “Apapun keputusan pak Prabowo untuk kebaikan semua,” kata Don menanggapi .

    Baca Juga: Relawan Sudaryono klaim tetap solid meski batal maju Pilkada Jateng

  • Relawan Sudaryono klaim tetap solid meski batal maju Pilkada Jateng

    Relawan Sudaryono klaim tetap solid meski batal maju Pilkada Jateng

    Relawan Sudaryono mengklaim mereka tetap solid meski politisi Partai Gerindra tersebut batal maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Tengah 2024.Koordinator Relawan Mas Dar Don Muzakir di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan meski batal maju pada kontestasi politik tersebut, para relawan tetap solid satu suara dalam Pilkada Jawa Tengah.

    Ia mengatakan pada pencalonan Daryono dalam pilgub Jateng sudah ada sebanyak 32 kelompok relawan yang masuk dalam barisan pemenangan.

    Salah satu gerakan yang dilakukan oleh para relawan yakni melakukan blusukan ke berbagai daerah di Jawa Tengah secara masif. Ia mengatakan blusukan tersebut untuk menggalang dukungan dan pembentukan relawan.

    Bahkan, dikatakannya, kelompok relawan di berbagai daerah sudah terbentuk hingga tingkat desa.

    “Relawan kami solid, ada 32 kelompok relawan yang berada jaringan kami,” katanya.

    Terkait dengan langkah selanjutnya dalam menghadapi Pilkada Jawa Tengah 2024, hingga saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sudaryono yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah.

    Sementara itu, terkait dengan dilantiknya Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian RI, sebagian besar para relawan memberikan dukungan penuh.

    “Sebagai pendukung Mas Dar kami tetap solid dan menyambut positif dilantiknya Mas Dar sebagai Wakil Menteri Pertanian. Apalagi, kami dari Tani Merdeka yang bergerak dalam bidang pertanian dan Mas Dar selama ini menjadi pembina Tani Merdeka,” katanya.

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju.

    Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 45 M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

    Dipandu Presiden Jokowi, Sudaryono bersama dua wakil menteri lainnya yang juga dilantik yaitu Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono dan Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung, mengucap sumpah jabatan pada Kamis (18/7).

    Baca Juga: Sudaryono Yakin Calon Kepala Daerah Hasil Rekomendasi Gerindra Menang di Jateng