Sudaryono B. Eng., M.M, MBA

Wakil Menteri Pertanian RI

Ketua DPD Gerindra Jateng

Ketua Umum APPSI

Ketua Umum Tani Merdeka

Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA
Sudaryono B. Eng., M.M, MBA

Wakil Menteri Pertanian RI

Ketua DPD Gerindra Jateng

Ketua Umum APPSI

Ketua Umum Tani Merdeka

BLOG MAS DAR

Menteri Rumah Tangga Menjerit Beras Kian Mahal

February 24, 2023 artikel
Menteri Rumah Tangga Menjerit Beras Kian Mahal

Beras adalah kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan harga beras yang kian melonjak, membuat banyak orang khususnya ibu rumah tangga menjerit. Harga awalnya dahulu hanya sekitar 10 ribuan saja naik menjadi 11.600 per kilogramnya.

Kenaikan Harga Tak Terkendali

Jika melihat perkembangan harga beras biasa 1 kg pada tahun sebelumnya memang jauh berbeda. Pada November 2022 harga masih Rp 10.512 per kilogram. Sedangkan menginjak awal tahun berikutnya sudah mencapai 11.600 per kg untuk beras biasa.

Harga 1 kg paling murah sekitar 9 ribuan tapi kualitasnya sangat kurang dan sudah jarang yang menjualnya. Untuk jenis beras premium sendiri sudah mencapai sekitar 12 ribuan lebih.

Kenaikan yang tak terkendali tentu meresahkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang berperan dalam manajemen logistik rumahan. Sebetulnya ada apa dan mengapa beras semakin mahal di pasaran?

Ini Alasan Harga Naik

Secara umum segala jenis beras harganya beranjak naik. Bahkan harga untuk beras 5 kg mencapai Rp 58.500 untuk jenis premium. Itupun hanya terdapat di beberapa toko tertentu. Sedangkan beras pasaran harga tetap lebih tinggi dari harga biasa.

Berikut alasan mengapa harga naik terus untuk bahan utama pangan Indonesia ini, antara lain:

1. Belum Masuk Panen Raya

Biasanya panen raya padi pada  bulan Juli atau Agustus setiap tahunnya. Pada bulan tersebut, sebagian besar petani memanen padinya secara bersamaan atau bergilir.

2. Pasokan dari Daerah Berkurang

Alasan berikutnya karena pasokan dari daerah terus berkurang. Hal ini menyebabkan persediaan beras khususnya medium yang banyak dikonsumsi masyarakat menipis. Adapun yang masih aman adalah persediaan beras premium.

3. BBM Naik

BBM yang naik turun pada tahun 2022 menyebabkan banyak kenaikan harga bahan pokok. Semakin hari bukannya menurun tapi beranjak terus terutama sektor pangan. BBM atau bahan bakar minyak menyebabkan harga bahan pokok melonjak tinggi.

Harga 1 kg di warung masih tidak normal mulai dari Rp 12.250. Harga yang tergolong mahal untuk masyarakat ekonomi pra sejahtera ke bawah. Banyak efek yang terjadi dengan adanya kenaikan harga tak biasa dari beras ini.

Dampak Kenaikan Harga

Dampak utama kenaikan beras harga barang lain ikut melonjak naik. Selain itu adanya penghematan pengeluaran keuangan warga dengan kondisi ekonomi pas-pasan.

Efek harga beras naik yaitu pembelian barang lain otomatis karena lebih mengutamakan membeli bahan makanan pokok terlebih dahulu. Secara tidak langsung tingkat daya konsumtif menurun dan melambatkan perekonomian warga.

Baca Juga: Kian Licin, Minyak Kita Sulit Didapat

1 Comment

Comments are closed.