Author: admin

  • Jaga Luas Lahan Baku Sawah, Wamentan Sudaryono Sebut Ada Kebijakan yang Bakal Ditarik ke Pusat

    Jaga Luas Lahan Baku Sawah, Wamentan Sudaryono Sebut Ada Kebijakan yang Bakal Ditarik ke Pusat

    Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong perluasan lahan persawahan di Balikpapan. Di mana pemerintah disebut siap membantu dari sisi peralatan. Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat bertandang ke salah satu persawahan Gunung Binjai, Kelurahan Teritip, Balikpapan pada Jumat (13/9).

    “Makanya diusulkan berapa luasannya. Seperti di sini (Teritip). Informasi dari petani ada 96 hektare sawah. Namun baru 25 hektare yang digarap. Tahun depan kita dorong agar bisa lebih luas. Kita bantu alat seperti hand tractor dan pompa untuk irigasi. Karena di dekat sini ada sungai. Benih dan pupuk sudah terdata. Yang penting petaninya semangat,” ungkap Sudaryono.

    Apalagi kata dia, Balikpapan merupakan salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Di mana menerima kedatangan banyak pendatang yang memerlukan pasokan pangan. Sehingga Balikpapan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan beras. Dan kata dia, tidak keliru jika nanti Balikpapan bisa menjadi salah satu sentra produksi pangan. Termasuk untuk kebutuhan IKN.

    “Kita ingin sebisa mungkin semua lahan bisa termanfaatkan maksimal. Kalau tidak bisa sawah, bisa jadi kebun. Yang penting tidak ada lahan menganggur,” ujarnya.

    Lanjut Sudaryono, di era pemerintahan Prabowo pun, bakal ada program cetak sawah. Yang memanfaatkan lahan menganggur. Anggarannya melalui APBN. Yang akan dikerjakan dan dilanjutkan calon petani dan calon lahan. Dan di tahun depan, sesuai dengan kesepakatan bersama DPR RI dalam rapat sebelumnya, ada target 150 ribu hektare cetak sawah baru.

    “Kita bersyukur seperti di sini (Teritip), di lahan seluas 96 hektare sudah ada di perda (peraturan daerah). Tidak boleh ada alih fungsi selain persawahan. Kita pun ingin ini ada di semua daerah. Dan saat ini Indonesia punya 7,4 juta hektare lahan baku sawah. Itu jangan berkurang lagi,” sebutnya.

    Karenanya, dia minta ada aturan melindungi lahan baku sawah yang saat ini masih menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (pemda), bisa ditingkatkan ke level nasional. “Karena kalau ini di pemda, maka akan tergantung pemdanya. Ada yang berlakukan, ada yang tidak. Maka kita berharap bisa dieskalasi ke level nasional sehingga menjadi kebijakan nasional. Kita sedang mengarah ke sana,” imbuhnya.

    BACA JUGA: Wamentan Ajak Ribuan Mahasiswa Hadiri Bunex 2024, Jadi Pengusaha di Sektor Pertanian

  • Wamentan Ajak Ribuan Mahasiswa Hadiri Bunex 2024, Jadi Pengusaha di Sektor Pertanian

    Wamentan Ajak Ribuan Mahasiswa Hadiri Bunex 2024, Jadi Pengusaha di Sektor Pertanian

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meminta ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia memanfaatkan gelaran perkebunan Indonesia Expo atau (Bunex) 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bekerja sama dengan BPDPKS, sebagai tempat belajar dan mengimplementasikan semua materi perkuliahan kampus.

    Menurut Wamentan Sudaryono, mahasiswa memiliki peluang besar untuk menjadi pengusaha muda di sektor hilirisasi pertanian mengingat selama ini pangan adalah sektor paling strategis, sekaligus sektor paling dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat dunia.

    “Bun Expo ini ada banyak manfaatnya terutama untuk belajar bagi adik adik mahasiswa. Belajar tidak hanya di kampus tetapi juga harus paham dengan apa yang diinginkan masyarakat,” ujar Wamentan Sudaryono, di ICE BSD Tangerang, Banten, Kamis, 12 September 2024.

    “Saya ingin, dari semua mahasiswa yang hadir di Perkebunan Expo ini yang jadi pengusaha berapa? Saya ingin mendapat laporannya,” katanya.

    Mengenai hal ini, Wamentan mengaku siap memfasilitasi semua perizinan dan standarisasi para pengusaha yang mau mengembangkan sektor perkebunan Indonesia. Dia bilang presiden Jokowi maupun Presiden terpilih Prabowo Subianto sama-sama memiliki komitmen kuat terhadap sektor pertanian.

    “Sebagaimana yang bapak ibu ketahui, Bapak Prabowo adalah manifestasi keberlanjutan Presiden Jokowi. Jadi tidak usah takut bagi pengusaha yang ingin melanjutkan kewirausahaannya di sektor pertanian,” katanya.

    Lebih dari itu, Wamentan berharap Perkebunan Expo mampu melahirkan banyak Champions champions muda di seluruh daerah sehingga ke depan Indonesia tidak perlu bergantung pada impor melainkan mampu memenuhi pangan secara mandiri.

    “Kita ingin mencetak champion di seluruh Indonesia baik mereka yang bergerak sebagai pengusaha dalam negeri maupun luar negeri. Saya pastikan Indonesia semakin jaya,” katanya.

    Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Heru Tri Widiarto menambahkan bahwa Perkebunan Indonesia Expo merupakan momentum tepat bagi para pengusaha yang ingin menunjukkan produk pertaniannya menuju pasar ekspor.

    “Perlu diketahui bahwa dalam gelaran ini kami menghadirkan berbagai pengusaha besar yang dapat menambah jejaring bagi pelaku usaha yang ingin meningkatkan kualitasnya agar bisa ekspor,” katanya.

    BACA JUGA: Ketua Adat di Merauke: Cetak Sawah Kementan Tak Rugikan Masyarakat

  • Kementan siapkan program cetak sawah jelang transisi pemerintahan

    Kementan siapkan program cetak sawah jelang transisi pemerintahan

    Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan program cetak sawah menjelang transisi pemerintahan dari era kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto.

    “Program cetak sawah kami siapkan untuk pemerintahan periode selanjutnya,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di Kota Balikpapan, Provisi Kalimantan Timur, Jumat.

    Dia menjelaskan program cetak sawah adalah program tanah atau lahan yang tidak produktif (nganggur) untuk diolah menggunakan Anggaran Belanja Negara (APBN), kemudian dilanjutkan sesuai calon petani dan calon lahan (CPCL).

    Menurut dia, program tersebut bakal berjalan pada 2024, dengan target sebanyak 150 ribu hektare cetak sawah baru, sesuai kesepakatan dalam rapat bersama DPR RI.

    “Cetak sawah baru itu bukan satu lahan luas 150 ribu hektar, tapi total sawah baru yang dicetak sebanyak 150 ribu hektar,” ujarnya.

    Sudaryono juga mengatakan pada era kepemimpinan berikutnya mengusung konsep keberlanjutan.

    “Presiden berganti tapi semangatnya tetap berlanjut, seperti yang disampaikan presiden terpilih,” ujarnya.

    Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menyampaikan bakal melanjutkan yang sudah dibangun Presiden Joko Widodo, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara.

    “Dikatakan beliau, yang buruk ditinggalkan dan yang belum selesai dituntaskan, jadi semuanya aman,” ucapnya.

    “Saya juga siap bila ditunjuk menjadi menteri di kabinet yang akan datang, itu sebuah kehormatan ditunjuk oleh pemimpin,” ujar Sudaryono.

    BACA JUGA: Ketua Adat di Merauke: Cetak Sawah Kementan Tak Rugikan Masyarakat

  • Buka Bunex 2024, Wamentan Dorong Ekspansi Pasar Sawit

    Buka Bunex 2024, Wamentan Dorong Ekspansi Pasar Sawit

    Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, secara resmi membuka Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 yang berlangsung pada 12-14 September di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten.

    Dalam sambutannya, Sudaryono menyampaikan bahwa kelapa sawit adalah komoditas perkebunan yang paling siap, baik dari sisi pemerintah, sektor swasta, maupun petani. Menurutnya, kelapa sawit kini perlu didorong untuk memasuki lebih banyak pasar internasional guna meningkatkan ekspor.

    “Sawit ini tinggal kita dorong bagaimana sawit supaya bisa masuk ke banyak pasar peningkatan ekspor kita, kemudian dikonversi menjadi B50 sebagai bagian dari bergening kita kepada dunia,” katanya.

    Terkait regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang menghambat ekspor komoditas perkebunan Indonesia, Sudaryono menjelaskan bahwa meskipun ada hambatan tersebut, hal ini tidak berarti tidak ada peluang untuk mengajukan keluhan

    “Betul kalau kita ngomong Eropa ada tantangan terkait EUDR kita harus komplain. Bukan berarti kita tidak bisa komplain, kita bisa,” kata Sudaryono.

    Di samping itu, pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah pada tanggal 23 Januari 1985 ini juga mendorong penciptaan peluang baru serta koneksi perdagangan yang dapat diinisiasi oleh pengusaha Indonesia.

    Dia mengatakan, potensi ekspor sektor perkebunan Indonesia sangat luas. Setelah kunjungan terbaru ke Perancis, Belanda, dan Belgia, dia mencatat adanya peluang besar yang dapat dimanfaatkan di pasar internasional.

    “Sebagai laporan, saya baru saja kembali dari tiga negara, dari Perancis, Belanda, dan Belgia, dan kami melihat bahwa potensinya sangat besar,” ujar Sudaryono.

    Selain sawit, Sudaryono juga menekankan perlunya upaya untuk mengembalikan kejayaan komoditas perkebunan lain, seperti kopi, karet, cengkeh, kakao, dan pala, agar dapat bersaing di pasar dunia.

    “Yang menjadi tugas kita adalah bagaimana kita menumbuhkan, mengembalikan komoditas lain menjadi juara di antara perdangan dunia, apakah itu kopi, karet, cengkeh, kakao, dan pala,” pungkasnya.

    Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Heru Tri Widarto menyampaikan bahwa Bunex adalah ajang untuk menciptakan ruang interaksi, kerja sama, dan inovasi bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor perkebunan Indonesia.

    “Melalui Bunex ini diharapkan terwujudnya keselarasan dalam kegiatan kewirausahaan di subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis, serta terus berkembang dan saling menguatkan,” ujar Heru.

    Heru  menjelaskan bahwa Bunex 2024 memiliki beberapa maksud dan tujuan, di antaranya adalah meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi antara pelaku pembangunan perkebunan.

    Selain itu, Bunex bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, dan informasi terkait capaian pembangunan perkebunan berkelanjutan sebagai bagian penting dalam pencapaian ketahanan pangan dan energi.

    “Acara ini juga diharapkan menjadi wadah untuk pengembangan bisnis, kewirausahaan, serta perdagangan produk-produk perkebunan yang berdaya saing di setiap rantai pasok produk perkebunan,” paparnya.

    Adapun kegiatan ini mencakup pameran produk-produk unggulan perkebunan, seperti alat dan mesin pertanian, hasil riset dan teknologi, serta dukungan lembaga sertifikasi dan pelatihan.

    Acara ini juga menampilkan teknologi dan inovasi terkait implementasi biodiesel B50 serta pengolahan berbasis kelapa sawit, termasuk produksi minyak goreng dan biodiesel.

    Selain itu, Bunex menghadirkan berbagai acara, seperti talk show dan forum diskusi grup (FGD) tentang kelapa sawit dan komoditas perkebunan lainnya, serta pembahasan investasi. Juga disediakan demo alat dan mesin perkebunan, bersama dengan sesi coaching klinik dan kecantikan.

    BACA JUGA: Kementan Kantongi Tambahan Anggaran Rp 21,5 Triliun pada 2025

  • Kementan Kantongi Tambahan Anggaran Rp 21,5 Triliun pada 2025

    Kementan Kantongi Tambahan Anggaran Rp 21,5 Triliun pada 2025

    Kementerian Pertanian (Kementan) menerima anggaran sebesar Rp 29,37 triliun pada 2025. Naik Rp 21,49 triliun dari alokasi sebelumnya yang di bawah Rp 10 triliun.

    Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan, berdasarkan surat bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan pada 19 Juli 2024, pagu anggaran Kementan sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 7,91 triliun.

    “Namun demikian, setelah hasil pembahasan Badan Anggaran DPR RI dan berdasarkan surat Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Nomor S-211/AG/2024 tanggal 11 September 2024, hasil kesepakatan rapat panja belanja pemerintah pusat RUU APBN 2025, di mana Kementerian Pertanian mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 21,49 triliun. Sehingga total anggaran Kementerian Pertanian tahun depan menjadi Rp 29,37 triliun,” paparnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (12/9/2024).

    Anggaran terbesar dialokasikan untuk program percepatan (quick wins) lumbung pangan, melalui cetak sawah dan intensifikasi lahan.

    “Dari jumlah tambahan anggaran tersebut, sebesar Rp 15 triliun digunakan untuk mendukung program quick win lumbung pangan, yaitu untuk cetak sawah seluas 150.000 ha, dan untuk intensifikasi seluas 80.000 ha,” terang Sudaryono.

    Di luar itu, Kementan juga menyasar sejumlah program peningkatan produksi sejumlah komoditas, mulai dari padi, jagung, daging, hingga susu.

    “Sisanya, sebanyak 6,4 triliun digunakan untuk mendukung program non quick wins dibagi Rp 4,33 triliun digunakan untuk peningkatan produksi padi dan jagung, dan Rp 2,13 triliun untuk peningkatan produksi daging dan susu,” imbuh dia.

    Tahun depan, Kementan juga akan fokus untuk mendongkrak produksi beras hingga mencapai 32,29 juta ton. Juga produksi beberapa komoditas lain semisal jagung 16,68 juta ton, kedelai 334 ribu ton.

    Kemudian, aneka cabai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772 ribu ton, kakao 614,4 ribu ton, tebu 36,4 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi kerbau 399,41 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.

    BACA JUGA: Kementan Amankan Lahan 1,5 Juta Hektar untuk Produksi Susu

  • Kementan Amankan Lahan 1,5 Juta Hektar untuk Produksi Susu

    Kementan Amankan Lahan 1,5 Juta Hektar untuk Produksi Susu

    Kementerian Pertanian (Kementan) membeberkan telah mengamankan lahan seluas 1,5 juta hektar untuk peternakan sapi perah demi program Makan Bergizi dan Susu Gratis.

    Saat ditanya mengenai target penambahan lahan untuk program Makan Bergizi dan Susu Gratis hingga 2029, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meyakini lahan 1,5 juta hektare tersebut akan cukup untuk membangun peternakan sapi sebanyak 1,3 juta ekor yang akan memasok susu sapi program ini hingga 2029.
    “Kita sudah secure sekitar 1,5 hektar. Cukup 1,5 (hektar) itu udah cukup untuk kita mendatangkan 1,3 juta sapi hidup di Indonesia ini sudah cukup,” kata Sudaryono saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
    Lebih lanjut mantan Asisten Pribadi presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut menjelaskan, lahan seluas 1,5 juta hektare ini terdiri dari bermacam macam lahan, mulai hutan hingga perkebunan kelapa sawit. Lokasinya juga tersebar di berbagai pulau di Tanah Air.
    “Sudah kita identifikasi dan bisa untuk kita akuisisi, kerja sama sifatnya, ada yang lahan hutan, (lahan) produksi, kebun sawit, lahan masyarakat. Lokasinya ada di Sulawesi Tengah ada di Banten, ada di Blora, di Jawa Timur, di Pulau Aru, ini tersebar, jadi 1,5 (hektare) itu enggak satu hamparan, ada yang 10 ribu, ada yang 100 ribu,” jelas Sudaryono.
    Sudaryono juga bilang, meskipun nantinya akan memanfaatkan lahan perkebunan kelapa sawit, namun dia memastikan tidak akan mengalihfungsikan lahan tersebut menjadi peternakan.
    Selain itu, dia juga menilai pembuatan kandang di lahan peternakan tidak membutuhkan lahan yang luas. “Paling satu dua hektar untuk kandangnya, tapi kan sisanya itu kan untuk dia dilepas kemudian juga untuk sumber pakan dan seterusnya gitu,” jelas Sudaryono.
    Sebelumnya, Sudaryono mengungkapkan bahwa pihak swasta telah berkomitmen untuk mendatangkan 1,3 juta ekor sapi hidup ke Indonesia untuk mendukung program unggulan Prabowo Subianto Makan Bergizi dan Susu Gratis.
    bar bagi pihak swasta, koperasi, dan masyarakat untuk mendatangkan sapi hidup.
    “Ada 36-40 badan hukum, baik koperasi maupun perusahaan, yang akan komitmen datangkan total 1,3 juta ekor sapi hidup,” kata Sudaryono di Istana Negara, Rabu (11/9).
    Ia menekankan pentingnya kemandirian pangan, terutama dalam sektor daging, telur, dan susu. Alih-alih terus mengimpor susu dan produk alternatif lainnya.
    “Jadi substitusi, bukan dipaksakan impor susu bubuk dan lain-lain. Kita tidak arahkan ke sana, kita lebih ke momen makan bergizi gratis ini pemerintah bisa trigger kemandirian pangan, bukan hanya beras, tapi telur ayam daging dan susu yang kita harus raih,” katanya.