Author: admin

  • APPSI Dorong Program Pemberdayaan Pedagang Pasar Rakyat

    APPSI Dorong Program Pemberdayaan Pedagang Pasar Rakyat

    Jakarta – Salah satu skala prioritas dari program Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) adalah Pemberdayaan para pedagang Pasar Rakyat.

    DPW APPSI Jawa Barat melalui DPD APPSI Kota Cimahi terus mendorong terwujudnya program pemberdayaan pedagang pasar melalui pembukaan akses dan memfasilitasi penyaluran KUR untuk para pedagang pasar.

    “Pelaksanaan program dilakukan dengan cara langsung turun ke pasar pasar yang ada di Kota Cimahi, antara pengurus APPSI Cimahi dengan Bank Fasilitator KUR yaitu BANK DKI Jakarta, dan direncanakan dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua minggu, minimal untuk empat pasar besar yang ada di Kota Cimahi, yaitu Pasar Antri, Pasar Atas, Pasar Cibeureum dan Pasar Baros,” Kata Ketua Umum DPP APPSI, Sudaryono.

    Baca Juga: Tentang Sudaryono

    Menurut sekretaris APPSI Kota Cimahi Ikun Sadikun, bahwa APPSI Kota Cimahi mentargetkan minimal 50 % dari para pedagang pasar. “Diharapkan dapat memperoleh fasilitas KUR ini guna meningkatkan kemampuan permodalannya setelah habis tergerus akibat dipakai untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya selama masa covid 19 mewabah,” Jelas Ikun.

    Pada kesempatan terpisah, Ketua DPW APPSI Jawa Barat Nandang Sudrajat memberikan arahan kepada APPSI Kota Cimahi, agar terus melakukan pengawalan sampai masa cicilan selesai agar para pedagang dengan rutin memenuhi kewajiban cicilannya, sehingga tidak ada kredit macet.

    “Karena melalui program KUR tersebut, pedagang berkesempatan memperoleh sumber biaya modal yang murah tanpa agunan,” Tegas Nandang.

    Dengan demikian, program tersebut diharapkan bisa bermuara pada meningkatnya daya saing para pedagang, yang biasanya jatuh ke tangan rentenir dalam memenuhi kebutuhan modalnya dengan jasa pinjaman sebesar 10% per bulan. “Sedangkan KUR hanya 6% per bulan. Jadi tolong manfaatkan kesempatan ini dan patuhi aturannya,” Pungkas Nandang.

  • Cuan Tergerus Pandemi, Pedagang Pasar Diminta Tambah Modal Lewat KUR

    Cuan Tergerus Pandemi, Pedagang Pasar Diminta Tambah Modal Lewat KUR

    Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meningkatkan daya saing melalui pemberdayaan para pedagang pasar rakyat. Salah satunya dengan cara mengakses dan memfasilitasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk para pedagang pasar.

    Ketua Umum DPP APPSI Sudaryono mengatakan pelaksanaan program tersebut dilakukan dengan cara langsung turun ke pasar-pasar yang ada di Kota Cimahi dan direncanakan dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua minggu minimal untuk 4 pasar.

    “Minimal untuk empat pasar besar yang ada di Kota Cimahi yaitu Pasar Antri, Pasar Atas, Pasar Cibeureum dan Pasar Baros,” Kata Sudaryono dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).

    Baca juga: Siap Disanksi, Gibran Lebih Memilih Bangun Pasar

    Sekretaris APPSI Kota Cimahi Ikun Sadikun menyebut pihaknya menargetkan minimal 50% dari para pedagang pasar dapat memperoleh fasilitas KUR.

    “Diharapkan para pedagang dapat memperoleh fasilitas KUR ini guna meningkatkan kemampuan permodalannya setelah habis tergerus akibat dipakai untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya selama masa COVID-19 mewabah,” jelas Ikun.

    Ketua DPW APPSI Jawa Barat Nandang Sudrajat memberikan arahan kepada APPSI Kota Cimahi, agar terus melakukan pengawalan sampai masa cicilan selesai. Hal ini agar para pedagang dengan rutin memenuhi kewajiban cicilannya sehingga tidak ada kredit macet.

    “Karena melalui program KUR tersebut, pedagang berkesempatan memperoleh sumber biaya modal yang murah tanpa agunan,” tegas Nandang.

    Dengan demikian, program tersebut diharapkan bisa bermuara pada meningkatnya daya saing para pedagang yang biasanya jatuh ke tangan rentenir dalam memenuhi kebutuhan modalnya dengan jasa pinjaman sebesar 10% per bulan.

    “Sedangkan KUR hanya 6% per bulan. Jadi tolong manfaatkan kesempatan ini dan patuhi aturannya,” pungkasnya.

    Baca Juga: 7 Tips Ampuh Sebelum Belanja Ke Pasar Tradisional

  • Pedagang Pasar Minta Pemerintah Buatkan Toko Online

    Pedagang Pasar Minta Pemerintah Buatkan Toko Online

    Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) merasa tersaingi oleh pedagang online rumahan yang menjual dengan harga lebih murah karena tidak perlu membayar kios hingga retribusi daerah. Pihaknya berharap pemerintah membuat kebijakan yang adil terkait program digitalisasi pasar.

    “APPSI menginginkan adanya program yang jelas dari pemerintah, bukan hanya sekadar slogan untuk digitalisasi pasar dengan program QRIS untuk para pedagang,” kata Ketua Umum APPSI Sudaryono dalam keterangannya, Minggu (9/10/2022).

    Sudaryono menyebut sampai saat ini belum ada aturan atau regulasi yang jelas dalam mengatur program digitalisasi pasar. Untuk itu, para pedagang berharap ada aturan yang jelas mengenai hal ini.

    APPSI berharap pemerintah menyediakan aplikasi marketplace resmi buatan pemerintah untuk para pedagang pasar dan tidak menggunakan aplikasi swasta. Sebab, hampir semua pasar rakyat dikelola oleh pemerintah, baik dinas maupun perusahaan daerah.

    “Pemerintah menyediakan aplikasi market place/e-commerce bagi pedagang pasar, mengingat hampir semua pasar rakyat dikelola oleh pemerintah, baik Dinas/UPTD maupun Perusahaan Daerah. Jangan menggunakan aplikasi yang dibangun oleh swasta. Ini adalah solusi persaingan terbuka antara pedagang tradisional dengan pedagang online. Tujuannya agar keduanya tetap berjalan beriringan,” harapnya.

    Hal ini disampaikan Sudaryono berdasarkan aspirasi dari sejumlah pedagang pasar yang ada di Indonesia. Sebab, para pedagang merasakan ada persaingan usaha yang tidak adil di mana para pedagang yang menempati kios di pasar harus membayar sejumlah iuran.

    “Pedagang yang menempati pasar harus bayar sewa kios atau beli kios dan membayarkan retribusi daerah, kebersihan dan seterusnya,” ujar dia.

    Dengan demikian, para pedagang yang ada di pasar merasa keberatan bersaing dengan pedagang online yang tidak punya beban seperti mereka. Apalagi saat ekonomi yang sedang dalam pemulihan karena pandemi COVID-19.

    “Pedagang online kerja di rumah. Barang-barangnya banyak yang impor. Dengan harga yang pasti lebih murah karena dikerjakan di rumah,” ujarnya.

    Untuk itulah peran atau kehadiran dari pemerintah memberikan solusi dan jalan keluar dari masalah ini yang sangat dinantikan oleh pedagang pasar. Tujuannya supaya kesejahteraan pedagang pasar merata, tidak hanya sebagian saja.

    “Kami berharap ini menjadi solusi atau program dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebab pedagang pasar tradisional sudah cukup terpuruk akibat COVID-19 kemarin,” ujar dia.

  • BLT BBM Belum Bisa Bangkitkan Daya Beli Masyarakat

    BLT BBM Belum Bisa Bangkitkan Daya Beli Masyarakat

    Ketua Bidang Jaringan APPSI Don Muzakir menganggap bantuan tersebut belum berhasil menyelesaikan permasalahan turunnya daya beli masyarakat. Sebab, pasar masih sepi.

    Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengakui Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) telah disalurkan ke masyarakat. Penyaluran BLT BBM dilaksanakan pemerintah sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM.

    Baca Juga: Harga BBM Melonjak, Ini Solusi APPSI Untuk Presiden Jokowi

    “Ada beberapa pedagang kecil menerima [BLT], di daerah-daerah, cuma setelah ada BLT peningkatan konsumen di pasar belum tumbuh juga, daya beli masih rendah,” kata Don Muzakir.

    “Sekarang ini harga barang kami masih coba naikkan sedikit-sedikit, tapi pengunjung pasar telah berkurang sekitar 40 persen, seperti yang kami perkirakan sebelumnya,” tambahnya.

    Don Muzakir berharap pemerintah segera mencarikan solusi untuk meningkatkan daya beli. Sehingga aktivitas di pasar bisa kembali ramai.

    “Yang kita harapkan pedagang ekonomi kembali membaik dan ada bantuan dari pemerintah, selain BLT, biar masyarakat kembali belanja di pasar lagi,” ungkap Don Muzakir.

    APPSI sebenarnya telah melakukan konferensi pers terkait penolakan kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok Agustus lalu. Penolakan dilakukan karena kekhawatiran akan menurunnya pendapatan pedagang secara drastis.

    Don Muzakir mengatakan dalam menghadapi kenaikan BBM dan kenaikan harga bahan pokok dan jasa, pedagang hanya dapat mengurangi produksi agar dapat menyesuaikan daya beli masyarakat.

    “Kita pedagang hanya mengurangi stok barang, kalau dulu kita stok barang banyak, karena daya beli juga masih stabil. Kebanyakan pedagang kita juga mengurangi pegawai untuk menyesuaikan dengan pendapatan, mau bagaimana lagi,” ujar Don Muzakir.

    Baca Juga: Bukan Cuma Helm ber-SNI, Pasar Juga Ada SNI nya

  • Ketua Umum APPSI Sudaryono Lantik Pengurus APPSI Papua

    Ketua Umum APPSI Sudaryono Lantik Pengurus APPSI Papua

    Jayapura – Ketua umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono melantik pengurus APPSI Provinsi Papua. Kegiatan pelantikan berlangsung setelah suksesnya pelaksanaan musyawarah wilayah (Muswil) APPSI Provinsi Papua di Batiqa Hotel Jayapura-Papua, Sabtu (10/9/2022).

    Baca Juga: Tentang Sudaryono

    Dalam penyampaian oleh penyelenggara acara, APPSI Provinsi Papua menjelaskan bahwa kehadiran APPSI di bumi Cenderawasih ini tetap fokus menjalankan program program yang sesuai dengan visi dan misi APPSI. Program pendidikan, bimbingan serta pembelaan terhadap pedagang pasar untuk mampu berdaya saing tinggi akan terus dilanjutkan sesuai dengan tantangan zaman yang dialami pedagang pasar, khususnya pedangang pasar tradisional di Papua.

    Selanjutnya, penyelenggara acara serta pengurus berharap APPSI dibawah kepemimpinan Ketua Umum Sudaryono dapat memimpin mereka untuk terus berada pada rel perjuangan APPSI yang selalu sinergi antara DPP APPSI dengan DPW APPSI, baik dari sisi program maupun pendekatan dalam mendorong kebijakan publik terkait pedagang pasar.

    Pada acara tersebut, Dewan pengurus pusat APPSI yang turut hadir mendampingi Ketua Umum APPSI Sudaryono ke Papua yaitu Sekretaris Jenderal APPSI M. Mujiburrohman dan Don Muzakir. Acara berjalan dengan tertib, lancar serta penuh suasana hikmat. Acara Muswil dan pelantikan pengurus APPSI juga dihadiri langsung oleh mantan bupati Pegunungan Bintang Costan Oktemka dan dari pihak Kesbangpol Raymondus Mote.

    “Musyawarah wilayah dan pelantikan pengurus APPSI Provinsi Papua telah mengikuti ketentuan APPSI. Momen ini selain bagian dari regenerasi kepemimpinan di APPSI dalam menjalan amanah untuk terus menyuarakan aspirasi pedang pasar di seluruh wilayah Indonesia, juga sebagai bentuk penyatuan kekuatan lanjutan DPW APPSI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan DPW APPSI Papua hari ini telah terbentuk dengan nakhoda yang baru,” ujar Ketua Umum APPSI Sudaryono, sabtu (10/9)
    Selanjutnya, Sudaryono dalam momen acara tersebut menyambaikan persoalan harga bahan pokok yang tinggi di kabupaten kebupaten kawasan pegunungan di Papua. Ia beralasan mahalnya harga bahan pokok tersebut karena angkutan bahan pokok selama ini menggunakan pesawat terbang, sehingga mengakibatkan harga bahan pokok di Papua sangat tinggi. Dalam hal ini APPSI menyampaikan saran untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan Trans Papua Jayapura-Wamena agar dapat berdampak pada penurunan harga bahan pokok di kawasan pegunungan Papua.

    “Dalam momentum pelantikan APPSI Papua ini, APPSI menuntut demi pemerataan terjangkaunya harga-harga di daerah di wilayah Indonesia khususnya di daerah Papua yang tinggal di kawasan pegunungan, maka saran APPSI di Papua adalah pembangunan jalan Trans Papua Jayapura-Wamena itu segera untuk dipercapat, disukseskan, dijadikan segera mungkin. Karena ketika jalan tersebut jadi, maka diperkirakan akan bisa menurunkan harga kebutuhan bahan pokok di masyarakat pegunungan Papua sampai 60%-70%,” pungkas Sudaryono.

    Ketua DPW APPSI Provinsi Papua yang terpilih dalam Muwil tersebut adalah Erdi Dabi, sebagai sekretaris yaitu Ari Abraham dan bendahara Riyanti Enembe. Pelantikan pengurus DPW APPSI Provinsi Papua tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: 011/SK/DPP-APPSI/IX/2022 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum APPSI Sudaryono dan Sekretaris Jenderal M. Mujiburrohman.

    Saat dijumpai oleh tim media, pengurus DPW APPSI setelah dilantik menyampaikan kepada publik bahwa tanggung jawab APPSI Papua akan dijalankan bersamaan dengan aspirasi masyarakat Papua terkait menciptakan stabilitas ekonomi daerah yang dapat diperankan oleh pedagang pasar. Papua yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah harus tetap dijadikan motivasi untuk terus menjalankan agenda agenda yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat. Posisi DPW APPSI Papua sungguh strategis dalam mewujudkan agenda kesejahteraan tersebut.

    Baca Juga: Ketua Umum APPSI mengunjungi pasar Youtefa, Papua

  • APPSI Kunjungi Pasar Youtefa, Papua

    APPSI Kunjungi Pasar Youtefa, Papua

    Jajaran pengurus APPSI bersama dengan Ketua Umum Sudaryono mengunjungi Pasar Youtefa, Jayapura pada Sabtu, 10 September 2022. Kunjungan dilakukan pasca pelantikan pengurus DPW APPSI Prov. Papua.